Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kepercayaan Masyarakat Jadi Modal Sosial Erick Thohir Jalankan Tugas Di Komite PEN Dan Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 04 Agustus 2020, 16:27 WIB
Kepercayaan Masyarakat Jadi Modal Sosial Erick Thohir Jalankan Tugas Di Komite PEN Dan Covid-19
Menteri BUMN Erick Thohir/Net
rmol news logo Survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 29 Juli lalu, catatkan bahwa masyarakat memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap Menteri BUMN, Erick Thohir selaku ketua pelaksana Komite Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid-19.

Komite tersebut dipercaya masyarakat sebesar 74 persen akan mampu mengatasi penyebaran inveksi Covid-19 dan memulihkan kondisi ekonomi nasional sebesar 75 persen.

Bahkan 73 persen publik percaya Erick Thohir yang juga menteri BUMN akan mampu memimpin pelaksanaan tugas komite itu.

Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Anggawira mengatakan, kepercayaan masyarakat yang tercermin dalam hasil survei SMRC kepada Erick Thohir dan komite penanganan Covid-19 adalah hal yang baik.

Menurutnya, untuk mengatasi problem yang ada sekarang mendapatkan kepercayaan dari masyarakat merupakan modal yang positif bagi Erick Thohir. Namun, kepercayaan tersebut harus dibuktikan dengan langkah-langkah dan program-program yang terukur.

“Kalau misalnya kepercayaan dari masyarakat sudah oke, harus dibuktikan dengan langkah-langkah yang terukur, harus ada quick wins-quick wins-nya dan ini harus dikolaborasi, kepercayaan sosial politik dari masyarakat harus dibuktikan,” ujar Anggawira, dalam keterangannya, Selasa (4/8).

Anggawira menyebutkan situasi saat ini tidak mudah karena melihat angka inveksi positif corona masih meningkat. Dia meminta komite bekerja kerja keras menyelesaikan corona karena akan berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi akan tertahan jika Covid-19 tidak segera tertangani.

“Faktualnya kondisi pemulihan ekonomi tidak bisa berjalan dengan baik kalau memang virus corona tidak bisa tahan lajunya,” ungkapnya.

Lanjut Anggawira, pemulihan ekonomi yang harus diperhatikan oleh komite salah satunya adalah memberikan likuiditas kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), mengenai pola strategi dan informasinya harus tersampaikan dengan baik.

“Menurut saya konsen utama adalah bagaimana memberikan likuiditas kepada para UMKM, nah polanya, strateginya seperti apa, ini harus secara detail terperinci karena jangan sampai informasinya bagus di atas, cuma dibawah deliverable teknisnya berbeda-beda,” jelasnya.

Sementar itu, Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas mengatakan, kepercayaan masyarakat kepada Erick Thohir jadi modal sosial politik dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua komite PEN dan Penanganan Covid-19.

Hal tersebut berdasarkan data survei SMRC yang dilaksanakan pada 22-24 Juli 2020 terhadap 2.211 responden.

“Modal sosial politik yang kuat bukan hanya bagi Erik tapi juga tim kebijakannya bahwa publik mendukung, publik menyambut adanya tim itu dan publik percaya pada kemampuan tim itu, akan memberikan hasil-hasil yang positif untuk menangani Covid 19 dan memulihkan kondisi ekonomi nasional,” kata Abbas.

Survei SMRC menemukan baru 28 persen masyarakat yang mengetahui atau pernah mendengar bahwa Presiden Joko Widodo telah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan PEN dan pelaksanaan tugas komite tersebut dipimpin Menteri BUMN Erick Thohir. Di antara 28 persen responden yang tahu, sebanyak 73 persen percaya Erick Thohir akan berhasil memimpin pelaksanaan tugas komite tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA