Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ekonomi Rakyat Terus Menurun, Sandiaga: Keuangan Mikro Butuh Suntikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 05 Agustus 2020, 09:59 WIB
Ekonomi Rakyat Terus Menurun, Sandiaga: Keuangan Mikro Butuh Suntikan
Pengusaha muda, Sandiaga Uno/Net
rmol news logo Kondisi ekonomi masyarakat Indonesia di tengah pandemik Covid-19 saat ini terus menurun. Kondisi ini dapat saja terjadi dalam waktu yang panjang, sementara langkah pemerintah untuk mengatasi masalah ini belum juga terasa.

Begitu kata mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno kepada waratawan, Rabu (5/8).

Sandiaga mengaku telah melakukan survei dan menemukan bahwa 67 persen masyarakat merasa perekonomian dalam keluarga semakin hari semakin memburuk.

Sandi juga menyebutkan pandemik telah mengakibatkan sebanyak 1,2 juta pekerja di Indonesia yang dirumahkan dan terancam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Data hasil survei, ada sebanyak 25 persen dari masyarakat Indonesia menyatakan sudah tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan pokok tanpa pinjaman.

“Berarti ekonomi keuangan mikro butuh satu suntikan, bagaimana paket-paket yang diluncurkan pemerintah dan juga kerja sama dengan dunia usaha bisa menolong masyarakat yang tadinya masuk kelas menengah, kini masuk ke klasifikasi masyarakat rentan miskin,” ujarnya.

Menurut Sandi, pandemik Covid-19 ini membuktikan bahwa prinsip ekonomi yang baik adalah ekonomi yang memberikan keleluasaan atau kelonggaran kepada para usahawan yang sedang membutuhkan.

Dia menilai pentingnya kolaborasi dalam bisnis dan berbagai manfaat yang bisa didapat dari kolaborasi seperti menumbuhkan inovasi, membangun network, memangkas biaya bisnis, menyelesaikan masalah.

Melalui kolaborasi, dua usaha berbeda dapat melengkapi kelemahan satu sama lain, sehingga kinerjanya dapat lebih efektif dan efisien dan keduanya mendapatkan win-win solution

“Dari kolaborasi juga bisa belajar banyak hal baru dari mitra yang bisa meningkatkan kemampuan usaha kita menyampaikan value,” tegasnya.

Menurut Sandiaga, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam membentuk kolaborasi yang tepat dalam situasi new normal. Salah satunya adalah memperhatikan cakupan dan durasi kolaborasi karena kolaborasi bukan open-ended. Pastikan kolaborasi sesuai target.

Selain itu, penting pula untuk memperhatikan tren konsumen yang sangat dinamis dan berubah-ubah secara cepat dan maksimalkan digital marketing untuk menggaungkan kolaborasinya. Perlu juga ditinjau melalui monitoring dan evaluasi dari kolaborasi itu.

“Kuncinya kita harus bisa beradaptasi dengan hasil outcome dan performa dari kolaborasi untuk menentukan whether to stop or lanjut,” tegasnya.

Pengusaha muda ini mendorong para audiens webinar dan pelaku bisnis UMKM untuk melakukan kolaborasi sebagai salah satu strategi marketing. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA