Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Presiden Marah Lagi, PKS: Ibaratnya Rakyat Sudah Terkapar Tapi Pemerintah Baru Sadar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Rabu, 05 Agustus 2020, 17:28 WIB
Presiden Marah Lagi, PKS: Ibaratnya Rakyat Sudah Terkapar Tapi Pemerintah Baru Sadar
Presiden RI, Joko Widodo saat menggelar rapat kabinet secara daring beberapa waktu lalu/Net
rmol news logo Sentilan Presiden Joko Widodo yang kembali disampaikan kepada jajaran menteri mengenai minimnya penyerapan anggaran penanganan dampak Covid-19 turut menjadi perhatian Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR RI.

Menurut Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, penyerapan anggaran kementerian dan lembaga yang rendah ini kontras dengan kebutuhan masyarakat dalam mengatasi dampak covid-19.

"Ibarat rakyat sudah terkapar, pemerintah baru sadar," ungkap Jazuli dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/8).

Anggota Komisi I DPR ini mendorong presiden untuk lebih ketat mengontrol menteri-menterinya agar segera merealisasikan anggaran, terutama anggaran yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat, baik bantuan langsung maupun stimulus.

Di luar itu, Jazuli juga meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk tidak terlalu sering mengumbar kiritik keras kepada menteri-menterinya ke luar. Sebab yang ingin dilihat rakyat adalah aksi nyatanya, bukan sekadar retorika.

"Kalau ada menteri yang dirasa tidak bisa membantu dan lambat kinerjanya, ya di-reshuffle saja," kritiknya.

Pada dasarnya, ia sepakat dengan sikap keras presiden kepada para pembantunya. Hal itu lantaran seorang kepala negara merupakan pemegang kendali pemerintahan.

"Substansi kritiknya kita semua pasti setuju bahwa pemerintah lambat. PKS sudah lama mengkritik. Cara mengatasi atau menjawab kritik sepenuhnya tanggung jawab presiden untuk mempercepat. Masyarakat luas cukup tahu hasilnya, sementara prosesnya ada pada kendali pemerintah dan diawasi DPR," pungkas Jazuli. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA