Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sudirman Said Sebut True Leader Akan Diuji Ketika Terjadi Krisis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 05 Agustus 2020, 17:43 WIB
Sudirman Said Sebut <i>True Leader</i> Akan Diuji Ketika Terjadi Krisis
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Sudirman Said/Repro
rmol news logo Kemampuan leadership seorang pemimpin akan diuji ketika menghadapi krisis. Sebab, krisis terjadi tanpa direncanakan meskipun bisa diprediksi untuk diantisipasi.

Pun demikian halnya dengan kondisi pandemik Covid-19 di Indonesia yang tidak menutup kemungkinan berpotensi menimbulkan krisis.

Begitu kata Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Sudirman Said, saat menjadi narasumber dalam acara Sarasehan Peradaban Indonesia bertajuk "75 Tahun Merdeka: Merangkai Ingatan, Merajut Harapan", Rabu (5/8).

"Dalam situasi krisis diperlukan yang disebut sebagai the true leader, dan kemampuan nyata akan diuji. Seorang (pemimpin) itu dites ketika menghadapi situasi krisis. Karena krisis tidak ada rencananya, maka kemampuan spontan dari pemimpin itu adalah ukuran, apakah dia memiliki kemampuan memimpin," kata Sudirman Said.

Apalagi, kondisi riil ekonomi nasional jauh sebelum terjadi pagebluk Covid-19 sudah mengalami kesulitan. Karena itu, dibutuhkan leadership yang kuat untuk bisa menghadapi ancaman krisis yang nyata akibat pandemik Covid-19.

"Tanpa Covid-19 pun Indonesia sedang mengalami kesulitan besar. Ditambah dengan Covid-19, kesulitan itu akan semakin menggumpal dan mau tidak mau kita akan masuk dalam krisis," tuturnya.

Lebih lanjut, mantan Menteri ESDM pada periode pertama Presiden Joko Widodo ini menyatakan, selain perlu leadership yang kuat, diperlukan juga konsolidasi modal sosial untuk bisa melewati ancaman krisis akibat pagebluk Covid-19 ini.

"Nah tentu ini PR kita bersama," tekannya. "Kita harus mulai betul-betul melakukan konsolidasi hati pikiran, baik konsolidasi modal sosial supaya kita bisa bersiap mengisi kekosongan kepemimpinan berbasis modal sosial itu."

"Mengapa demikian? Karena sudah pasti akan diperlukan kemampuan nyata, kejujuran yang nyata, visi yang nyata, manajerial skill yang nyata, untuk bangkit dari krisis ini," demikian Sudirman Said.

Selain Sudirman Said, turut hadir sebagai narasumber dalam serial diskusi daring tersebut antara lain ekonom senior Faisal Basri, Menteri Bappenas Suharso Monoarfa, dan sejumlah tokoh bangsa yang lainnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA