Pengamat politik Universitas Nasional, Andi Yusran mengatakan, kemunculan KAMI merupakan hal positif bagi kematangan demokrasi di Indonesia.
Kata Andi Yusran, munculnya KAMI disebabkan oleh mandegnya fungsi kelembagaan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga penyeimbang dari keberadaan eksekutif.
"Harusnya kan DPR hadir sebagai
check and balances, saat ini kan timpang, eksekutif lebih kuat, sementara DPR itu lembaga subordinasi, harusnya sejajar sehingga demokrasi berjalan dengan baik, pada posisi itu akhirnya kelompok KAMI muncul karena eksekutif tidak terkawal secara maksimal," demikian pendapat Andi Yusran kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/8).
Melihat situais politik saat ini, Andi mengaku tidak heran dengan kemunculan KAMI. Dalam pandangannya, fungsi kelembagaan DPR yang subordinat kan menimbulkan kegundaha pada aktivis yang kritis.
Doktor Politik Universitas Padjajaran ini meminta pemerintah tidak kebakaran jenggot dengan kemunculan kelompok sipil kritsi seperti KAMI.
"Kemunculan kami ini secara kelambagaan karena tidak ada penyeimbang, sehingga memungkinkan kelompok kritis. Kumpulan orang yang gundah gulana melihat kondisi politik ini, eksekutif nggak perlu kebakaran jenggot dengan kemunculan KAMI," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: