Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Akumindo: Dengan PaDi, UMKM Bakal Jadi Mitra BUMN

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 06 Agustus 2020, 15:30 WIB
Akumindo: Dengan PaDi, UMKM Bakal Jadi Mitra BUMN
Ilustrasi
rmol news logo Kementerian BUMN tengah berupaya membuat terobosan untuk meningkatkan produktifitas dalam upaya penguatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tengah pandemik Covid-19.

Terobosan yang tengah dibahas Menteri BUMN Erick Thohir tersebut, adalah melalui Program Pasar Digital (PaDi) UMKM.

Platform digital ini akan mempertemukan UMKM dengan BUMN untuk mengoptimalkan, mempercepat dan mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM. Selain itu juga memperluas dan mempermudah UMKM mendapatkan akses pembiayaan.

Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun menyambut positif terobosan yang dilakukan Erick Thohir. Platform pasar digital, kata dia, akan meningkatkan produktifitas dari UMKM karena memiliki pasar yang lebih luas dan terbuka.

“Kami menyambut baik trobobsan dari Menteri Erick Thohir. Saya kira ini bisa meningkatkan produktifitas dari UMKM karena pasarnya terbuka luas,” ujar Ikhsan kepada wartawan, Kamis (6/8).

Platform digital itu merupakan dukungan kepada pelaku UMKM agar bisa menjadi pemasok pengadaan barang atau kebutuhan BUMN. Menurutnya, ini sebagai bentuk perhatian dan kepedulian BUMN dengan menjadikan UMKM sebagai partner.

“Sebelumnya UMKM kan seperti terabaikan oleh BUMN, tapi sekarang sudah dimintakan untuk menjadi vendor bagi BUMN,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ikshan menyampaikan, dibukanya fasilitas pasar baru ini oleh Erick Thohir mendorong terciptanya pasar yang lebih luas untuk menyerap produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM.  

“Memang prinsip berusaha itu kan membuka pasar, yang selama ini menutup diri untuk UMKM, dengan dibuka seperti ini, apa lagi masuk pasar digital dan komitmen BUMN untuk mengambil produk-produk UMKM saya kira ini bisa meningkatkan produktifitas,” jelasnya.

Ia berharap, program tersebut dijalankan secara konsisten dengan dibuatkan aturan yang terperinci untuk melindungi UMKM dalam menjalankan usahanya.

“Harapanya bahwa harus dilaksanakan secara konsekuensi, terus menerus berlangsung jangan karena masalah pendemi saja," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pemerintah berkomitmen memberikan ruang bagi UMKM dengan menjadikannya supplier atau vendor BUMN.

Kata dia, melalui program Pasar Digital UMKM (PaDi UMKM) pengadaan BUMN sebesar Rp 18,5 triliun atau proyek di bawah Rp 14 miliar akan diserahkan ke UMKM.

"Kita memiliki program PaDi UMKM di mana sekitar Rp 18,5 triliun dari pembelian BUMN ke depan baik capex maupun opex yang di bawah Rp 14 miliar akan diberikan kepada pelaku sektor usaha UMKM," katanya beberapa waktu lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA