Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Khofifah: Bansos Pandemik Rasanya Akan Untungkan Kepala Daerah Petahana

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Senin, 10 Agustus 2020, 00:20 WIB
Khofifah: Bansos Pandemik Rasanya Akan Untungkan Kepala Daerah Petahana
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam webinar nasional yang diselenggarakan oleh Taruna Merah Putih/RMOL
rmol news logo Bantuan sosial (Bansos) pemerintah pusat akan sangat mungkin dimanfaatkan oleh para kepala daerah baik Bupati atau Walikota untuk kepentingan Pilkada 2020 di tengah pandemik Covid-19.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menjadi narasumber di acara webinar nasional ke empat yang diselenggarakan oleh Taruna Merah Putih yang bertajuk 'Pilkada Di Tengah Pandemik Covid-19', Minggu malam (9/8).

"Apa betul bahwa di era pandemik ini kemungkinan bansos akan menguntungkan petahana? Rasanya iya," ujar Khofifah.

Di Jawa Timur sendiri terdapat tujuh macam lapisan bansos dari pemerintah pusat yang diserahkan kepada Bupati/Walikota sebagai penanggung jawab. Misalnya BLT dari Kementerian Desa, bantuan sosial tunai, BPNT dan perluasan BPNT dari Kementerian Sosial, PKH dan lain-lain.

"Jadi format-format yang memungkinkan Bupati/Walikota saya tidak sebut ini petahana atau tidak, tapi di dalam tanggung jawab dia sebagai kepala daerah memang memungkinkan dia untuk menyampaikan pesan-pesan bantuan sosial ini kepada masyarakat secara langsung," kata Khofifah.

Selain petahana cenderung diuntungkan, Bupati/Walikota yang tidak kembali maju di Pilkada 2020 kata Khofifah sangat memungkinkan memberikan peluang kepada pasangan calon yang dijagokan atau didukung para Bupati/Walikota tersebut.

"Jadi kami juga menemukan itu. Sepertinya diberikan kesempatan jagoan dari sang Bupati/Walikota untuk memberikan ruang bagaimana logo dari sembako itu kemudian ada identitas dari sang calon kandidat," ungkap mantan Menteri Sosial itu.

Di Jawa Timur sendiri, sambung Khofifah, terdapat 19 Kabupaten/Kota yang akan menyelenggarakan Pilkada. Dari jumlah tersebut, dua wilayah menyajikan calon dari petahana.

"Jadi hal-hal seperti ini memang harus berjalan berseiring antara Bawaslu Kabupaten/Kota dan aparat kepolisian yang pasti akan berseiring dengan upaya untuk bisa menghindarkan kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan itu terjadi," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA