Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tegaskan Peduli Lingkungan, Raden Pardede: Pemerintah Tidak Sembarangan Pilih Investor

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 10 Agustus 2020, 20:21 WIB
Tegaskan Peduli Lingkungan, Raden Pardede: Pemerintah Tidak Sembarangan Pilih Investor
Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Raden Pardede/Net
rmol news logo Pemerintah memastikan tetap menjaga kelestarian lingkungan dalam menarik investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Begitu dikatakan Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Raden Pardede menepis anggapan dari beberapa kalangan yang menyebut pemerintah tidak peduli terhadap dampak lingkungan dan akan menghilangkan analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) melalui Omnibus Law RUU Cipta Kerja.

Menurutnya, selain mengundang investasi datang ke Indonesia lewat RUU Cipta Kerja, pemerintah juga berhati-hati terhadap dampak yang terjadi kepada lingkungan.

"Pemerintah sangat konsern terhadap lingkungan. Oleh karena itu, kita tidak menghilangkan AMDAL dalam RUU Cipta Kerja," kata Raden Pardede di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (10/8).

Raden Pardede menjelaskan, investasi yang masuk ke Indonesia bertujuan untuk memulihkan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Maka dari itu, investasi tidak boleh dipersulit agar Indonesia dilirik investor.

"Terkait AMDAL, jika ada investasi yang beresiko tinggi terhadap lingkungan maka harus ada kajian khusus agar tidak merusak lingkungan dan harus ada AMDAL," ujarnya.

Raden Pardede juga menjelaskan, jika ada investasi yang tidak beresiko mengganggu lingkungan maka tidak perlu diberikan AMDAL.

"Pemerintah akan memilah investasi mana saja yang beresiko tinggi terhadap lingkungan apa tidak. Jika tidak beresiko maka tidak diperlukan AMDAL," imbuhnya.

Sambungnya, penyeleksian investasi yang masuk seperti ini sudah diberlakukan di negara-negara maju. Dia pun mengaku sudah mendiskusikan ini kepada berbagai pihak seperti World Bank terkait masalah lingkungan tersebut.

"Kita juga sudah berdiskusi dengan World Bank terkait AMDAL. Jika ada resiko rendah maka investasi tidak akan dipersulit. Hal ini mungkin yang menjadi kesalahpahaman banyak orang. Dikira pemerintah akan menghilangkan AMDAL tapi tidak seperti itu, pemerintah akan memilah mana investasi yang beresiko atau yang tidak," jelasnya.

Ketika ditanya pertumbuhan ekonomi di Kuartal II yang minus 5,32 persen berdasarkan data BPS, Raden Pardede mengatakan bahwa hampir semua negara yang terwabah Covid-19 mengalami pertumbuhan yang minus dan bahkan ada yang mengalami resesi.

Saat ini, lanjutnya, tugas pemerintah adalah menjaga agar Indonesia tidak mengalami resesi.

"Saat ini pemerintah berupaya keras agar Indonesia jangan sampai resesi," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA