“Itu haknya presiden, mungkin karena Pak Fahri dan Pak Fadli pernah menjadi pimpinan lembaga tinggi negara. Menurut saya wajar saja kalau memang itu kualifikasinya sesuai gitu,†kata Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/8).
Belakangan, rencana pemberian bintang tanda jasa tersebut banyak dikaitkan publik berkenaan dengan kiprak keduanya yang rajin mengkritik pemerintahan. Namun anggapan tersebut dinilai keliru.
“Ya enggak ada hubungannya bintang jasa dengan kritik. Pak Fahri dan Pak Fadli silakan saja asal kritiknya membangun. Kan negara ini tidak mengharamkan kritik,†lanjutnya.
“Yang sedikit dimakruhkan itu kan kuping tipis (gampang marah). Ya kuping tipis juga enggak dilarang, tapi makruh hukumnya. Kalau sering-sering bisa merusak kesehatan,†tutup politisi PKB ini sambil berkelakar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: