Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemerintah Tegaskan Komitmen Perkuat UMKM Dalam Skema Pemulihan Ekonomi Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 11 Agustus 2020, 22:43 WIB
Pemerintah Tegaskan Komitmen Perkuat UMKM Dalam Skema Pemulihan Ekonomi Nasional
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Net
rmol news logo Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Untuk itu, diperlukan stimulus guna meringankan beban pengeluaran UMKM, mendukung kelancaran cash flow, dan menghindari adanya pemutusan pekerjaan.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Airlangga Hartarto dalam webinar bertajuk "Gotong Royong Jaga UMKM untuk Indonesia", Selasa (11/8).

Menko Airlangga mengatakan, per 3 Agustus 2020, realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk dukungan bagi UMKM telah tercatat Rp 32,5 triliun atau 26,4 persen dari alokasi Rp 123,46 triliun.

“Khusus stimulus subsidi bunga, data per 3 Agustus 2020 menunjukkan realisasi sebesar Rp 1,3 trilun yang dinikmati oleh lebih dari 2,4 juta debitur,” ujar Airlangga.

Saat ini, lanjutnya, pemerintah telah menempatkan dana pada 4 (empat) Bank Himbara sebesar Rp 30 triliun dan dana ini diharapkan bisa digunakan untuk merestrukturisasi UMKM.

“Baik UMKM yang ikut di dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang juga sudah disubsidi bunga maupun UMKM yang di bawah Rp10 miliar,” imbuhnya.

Selain itu, kata Ketua Umum Partai Golkar ini, pemerintah juga memberikan dana kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp 11,5 triliun.

“Diharapkan debitur-debitur yang membutuhkan dana itu bisa langsung berinteraksi dengan BPD, dan BPD ini juga akan menangani Bank Perkreditan Rakyat (BPR),” lanjutnya.

Kemudian untuk stimulus belanja imbal jasa penjaminan dan penjaminan kredit modal kerja, pemerintah telah mengalokasikan penjaminan kepada Jamkrindo dan Askrindo dengan besaran Rp 1 triliun.  

Sementara terkait stimulus PPh final UMKM ditanggung pemerintah (DTP) memiliki target UMKM sebanyak 2,31 juta wajib pajak (WP). Per 3 Agustus telah ada realisasi sebesar Rp 0,2 triliun dari 205.200 debitur.

“Lalu realisasi dari stimulus pembiayaan investasi kepada koperasi melalui lembaga pengelola dana bergulir, koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM) per 3 Agustus 2020 telah cair seluruh dana dari alokasi yang dianggarkan sebesar Rp 1 triliun,” jelasnya.

Menko Airlangga menjelaskan, pemerintah juga terus memberikan dukungan tambahan kepada UMKM melalui kebijakan KUR khusus selama masa pandemik. Tambahan subsidi bunga/margin KUR, penundaan angsuran pokok, dan relaksasi ketentuan restrukturisasi KUR telah diberikan kepada penerima KUR.

Calon penerima KUR juga telah menerima fasilitas kemudahan berupa relaksasi pemenuhan persyaratan administrasi dalam proses pengajuan KUR dan relaksasi pemenuhan berupa penundaan sementara penyampaian dokumen administrasi.

Selain itu, sebagai upaya meningkatkan kemampuan usaha mikro, pemerintah saat ini sedang menyiapkan program untuk 12 juta pelaku usaha mikro yang tidak sedang menerima kredit perbankan dengan nilai bantuan sebesar Rp 2,4 juta.

“Program ini sedang disiapkan dan akan segera diluncurkan,” ungkapnya.

Menko Airlangga pun menegaskan, pemerintah juga telah mempersiapkan upaya peningkatan daya saing UMKM dalam lingkup jangka panjang melalui penyusunan RUU Cipta Kerja klaster kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan UMKM serta peraturan pelaksananya.

“Pelaku UMKM diharapkan mampu memanfaatkan digitalisasi karena potensinya luar biasa, dan semoga kebijakan Pemerintah ini dapat meningkatkan kepercayaan diri UMKM untuk bangkit sehingga perekonomian Indonesia juga semakin membaik,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA