"Saya sampaikan bagi calon kepala daerah yang nanti terpilih harus mengerti apa yang menjadi dasar pejuangan PDIP. Atas dasar itu saya berharap calon kepala daerah yang diusung PDIP sadar sejarah," kata Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat memberikan arahan dalam pengumuman tahap 3 bakal calon yang diusung PDIP di Jakarta, Selasa (11/8).
Ia menegaskan, sejarah adalah benang merah yang diaktualisasikan secara kritis di masa kini. Dengan sejarah, upaya perwujudan cita-cita di masa depan tidak akan melenceng dari cita-cita bangsa ini.
Sejarah kemerdekaan Indonesia pun merupakan satu napas dengan perumusan dasar negara Pancasila. Pancasila, kata Mega, adalah sebuah pandangan hidup yang hidup di sanubari rakyat serta menjadi sumbangsih Indonesia untuk dunia.
Hal itu tercermin pada prakarsa Indonesia dalam menggelar Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955. Menurut Megawati, KAA adalah sebuah capaian besar yang diraih Indonesia tepat enam tahun setelah berhasil merebut kedaulatan secara penuh.
"Hal ini bukti bagaimana Pancasila menjadi inspirasi dalam mewujudkan prinsip bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Itu juga salah satu prinsip dari Dasa Sila Bandung," kata Megawati.
Gelaran KAA di Indonesia terbukti membawa dampak luar biasa bagi negara-negara di kawasan Asia dan Afrika yang masih mengalami penjajahan. Maroko, Tunisia, Aljazair, Palestina, Pakistan, dan Afrika Selatan bahkan merdeka karena dukungan aktif Indonesia.
"Hanya dalam satu dasawarsa atau 10 tahun setelah diadakannya Konferensi Asia Afrika, ada 41 negara di Asia dan Afrika yang memproklamasikan kemerdekaannya. Bung Karno bahkan ikut mempersiapkan panitia kemerdekaan di negara-negara tersebut," tutup Presiden kelima Republik Indonesia itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: