Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Beri Penghargaan Ke Fadli Zon Dan Fahri Hamzah, Pengamat: Jokowi Ingin Menguatkan Pesan Rekonsiliasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 12 Agustus 2020, 12:56 WIB
Beri Penghargaan Ke Fadli Zon Dan Fahri Hamzah, Pengamat: Jokowi Ingin Menguatkan Pesan Rekonsiliasi
Presiden Joko Widodo/Net
rmol news logo Keputusan Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan bintang tanda jasa kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah turut dikomentari Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid.

Pengamat politik ini mengatakan, setidaknya ada dua pesan penting terkait keputusan Jokowi tersebut.

"Pesan pertama adalah pesan rekonsiliatif. Dimana Jokowi ingin menguatkan pesan rekonsiliasi yang masih belum betul-betul terjadi setelah masuknya Prabowo ke dalam barisan istana," ujar Abdul Hamid kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (12/8).

Kemudian pesan kedua, dari fenomena yang dinampakkan Jokowi itu juga tertuju kepada penegak hukum. Di mana, Abdul Hamid melihat kepala negara seolah ingin menyampaikan kepada masyarakat umum maupun pendukung dan penegak hukum bahwa dirinya tidak anti kritik.

"Selevel Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang mengkritik habis-habisan pemerintah dianggap turut serta membantu kinerja atau berjasa pada negeri ini sehingga dianugerahi penghargaan," ungkapnya.

Oleh karena itu, Abdul Hamid berkesimpulan bahwa Jokowi ingin menegaskan dirinya tidak masalah dengan kritik. Justru makna di balik pemberian penghargaan kepada dua sosok itu adalah persatuan untuk menghadapi ancaman krisis yang menghantui bangsa Indonesia.

"Pesan ini harus betul-betul dipahami oleh para pendukung agar jangan reaktif bahkan cenderung attacking terhadap siapapun yang mengkritisi pemerintah. Termasuk menurut saya yang terakhir terhadap gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas Yani, Din Syamsuddin dan kawan-kawan," katanya.

"Tapi menurut saya pesan itu akan menjadi pepesan kosong atau menguap menjadi sebatas ceremony hampa tanpa makna jika tidak diterjemahkan oleh pendukung dan para pembantu Presiden termasuk dalam hal ini banyak dikeluhkan terkait aparat penegak hukum yang dianggap tumpul kepada pendukung Jokowi dan sangat tajam kepada para pengkritiknya," demikian Abdul Hamid menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA