Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ekonomi Jakarta Babak Belur Akibat Pandemik, Pengamat: Ini Teguran Untuk Perbaiki Kebijakan Desentralisasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Rabu, 12 Agustus 2020, 13:10 WIB
Ekonomi Jakarta Babak Belur Akibat Pandemik, Pengamat: Ini Teguran Untuk Perbaiki Kebijakan Desentralisasi
Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas), Andi Yusran/Net
rmol news logo Kontraksi kuat yang menghantam perekonomian DKI Jakarta hingga minus 8,4 persen dan mempengaruhi ekonomi nasional, terjadi karena posisi Ibukota yang serba ‘epicentrum’.

Demikian yang disampaikan pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas), Andi Yusran, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (12/8).

Menurut Andi, hal ini terjadi akibat kesalahan dari kebijakan desentralisasi yang diluncurkan di awal masa reformasi.

"Sejatinya, jika desentralisasi berjalan secara baik maka akan terjadi pemencaran sentra-sentra ekonomi nasional di berbagai wilayah di Indonesia. Tidak bertumpu di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jateng, dan Jatim," jelasnya.

Imbasnya, ketika epicentrum ekonomi tersebut menjadi epicentrum pandemik seperti yang terjadi saat ini, maka ekonomi nasional langsung ikut berkontraksi.

"Pandemik Covid-19 sebenarnya ingin menegur Pemerintah untuk memperbaiki kebijakan desentralisasinya," pungkas Andi Yusran. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA