"Ancaman
lost generation akibat wabah Covid-19 bukanlah pepesan kosong. Kita semua harus benar-benar mengantisipasi hal ini agar hal itu tidak sampai terjadi. Kasihan generasi kita di masa depan jika mereka tumbuh tampa kompetensi memadai," ujar Muhaimin saat Kick Off GBB, di Gerung Perpustakaan Nasional, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (12/8).
Ketua Umum PKB ini menjelaskan berdasarkan kajian Bank Dunia yang dirilis 18 Juni 2020 bahwa telah terjadi penurunan kualitas pendidikan dari para peserta didik di seluruh dunia akibat virus corona yang mewabah.
Penutupan sekolah telah memicu penurunan nilai ujian rata-rata hingga 25 persen. Pandemik ini juga menurunkan efektifitas tahun sekolah dasar yang dicapai anak-anak dari 7,9 tahun menjadi 7,3 tahun.
"Akibat penutupan sekolah ini banyak anak-anak kita yang gagal mempelajari berbagai materi baru dan melupakan banyak hal yang telah mereka ketahui sebelumnya," katanya.
Hal yang sama, kata Muhaimin juga disuarakan oleh Unicef. Berdasarkan Pernyataan posisi berjudul Covid-19 dan anak-anak di Indonesia pada Mei 2020 menyajikan bukti bahwa virus corona telah secara luas mengganggu kestabilan pendapatan keluarga-keluarga Indonesia. Kondisi tersebut berdampak pada tiga hal penting yakni terganggunya kinerja gizi, pendidikan, dan perlindungan anak.
"Khusus di bidang pendidikan pernyataan posisi Unicef menegaskan jika wabah ini memicu penurunan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang peserta didik akibat menurunnya waktu kualitas belajar," katanya.
Fakta-fakta tersebut, lanjut Muhaimin, harus disikapi secara serius oleh semua pemangku kepentingan di Indonesia. Upaya menyelematkan pendidikan anak-anak Indonesia harus menjadi usaha bersama. Apalagi hingga saat ini berakhirnya masa pandemik di tanah air belum bisa diprediksi.
"Selain langkah-langkah di sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi, kita bersama juga harus berkontribusi terhadap upaya menyelamatkan sektor pendidikan di tanah air. Sebab pendidikan merupakan investasi besar bagi masa depan genarasi muda dan bangsa ini," katanya.
Muhaimin menilai GBB hanyalah salah satu upaya untuk membantu mencarikan solusi atas kendala pembelajaran jarak jauh yang dialami oleh peserta didik di Indonesia. Nantinya di setiap Posko GBB akan disediakan wife gratis dan relawan yang akan mendampingi para siswa saat mengikuti PJJ.
"GBB hanyalah salah satu ikhtiar untuk membantu anak-anak di Indonesia untuk tetap mendapatkan hak-hak mereka di bidang pendidikan. Gerakan ini akan bersinergi dengan gerakan lain baik yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun pihak-pihak lain yang ingin berkontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia selama musim pandemik Covid-19," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: