Dia mengungkapkan, kredit UMKM yang sudah disalurkan sejumlah bank BUMN abnormal. Karena menurutnya, mustahil bank-bank BUMN bisa menyalurkan kredit kepada ratusan nasabah dalam kurun waktu yang cukup singkat.
"Coba cek sendiri, percaya enggak BRI dan Mandiri bisa menyalurkan kredit untuk UMKM sebesar Rp 20 triliun dalam waktu sekejap, saya berani jamin itu kanibalisasi. jadi debitur yang lama dilunasi dan ada instrumen baru," kata Faisal dalam talk show
CNN Indonesia, Kamis (13/8).
Faisal menduga, pemerintah telah lalai dalam mengimplemntasikan program kredit UMKM ini tepat sasaran. Karena dia melihat pemerintah hanya mementingkan target penyerapan anggaran yang ditargetkan.
"Masa mandiri disuruh menyalurkan kredit BUMN ke UMKM, kan enggak ada kompetensinya. Ya udah, kan yang penting target kan. Nah, kanibalisme itu tolong diperiksa," ungkapnya.
Karena itu, Faisal menilai bahwa penyaluran kredit UMKM untuk korban terdampak Covid-19 ini tidak efektif. Bahkan, dia berani menjamin bahwa realisasi yang sudah tercatat di sejumlah bank BUMN ada persoalan.
"Makanya saya katakan tadi, seolah-olah penyaluran kreditnya meningkat tapi tidak efektif karena itu-itu juga orangnya. Saya berani jamin, taruhan saya penjara, silakan penjarakan saya kalau saya salah. Kanibalisme sudah terjadi. Bukan akan loh!" tuturnya.
"Coba bayangkan kredit UMKM Rp 20 triliun itu berapa ratus ribu UMKM? Hebat banget dalam waktu sebulan dapat nasabah baru 100 ribu nasabah UMKM yang lagi bermasalah covid ini, Nah itu yang saya katakan tidak efisien. Pengeluaran negara banyak tapi tidak efektif. Tolong diperiksa," demikian Faisal Basri.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan realisasi penyaluran kredit dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp 43,5 triliun per 22 Juli 2020. Kredit itu diberikan kepada 518.797 nasabah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: