Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pidato Jokowi Soal Penanggulangan Covid-19 Harus Direalisasikan, Jangan Cuma Retorika

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 15 Agustus 2020, 11:56 WIB
Pidato Jokowi Soal Penanggulangan Covid-19 Harus Direalisasikan, Jangan Cuma Retorika
Anggota Komsi IX DPR RI Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati/Net
rmol news logo Presiden Joko Widodo menyampaikan sudah melakukan upaya luar biasa untuk menghambat penyebaran Covid-19, mengobati yang sakit, dan  mencegah kematian
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan di depan Sidang Umum MPR, DPR dan DPD, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).

Anggota Komsi IX DPR RI Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati menilai pidato Presiden Jokowi adalah sebuah janji dan harapan bagi rakyat Indonesia dalam penanggulangan Covid 19 yang lebih baik ke depan.

Pemerintah pusat tidak bisa lagi menganggap enteng potensi penularan Covid-19 dengan beberapa kebijakan atau pernyataan yang saling kontraproduktif atau overlap.

Kurniasih Mufidayati menyebut adanya pernyataan new normal yang multitafsir di masyarakat, telah mengakibatkan melemahnya disiplin protokol kesehatan dalam banyak aktivitas sehari-hari. Sehingga banyak ditemukan klaster baru sumber penularan Covid 19, akhir-akhir ini.

Menurutnya, optimisme yang disampaikan Presiden Jokowi harus diikuti dengan langkah kongkrit yang eksponensial atau lompatan signifikan dalam menekan angka positif dan kematian akibat pandemik Covid-19.

Pemerintah tidak boleh lagi gagap dan harus lebih fokus menyiapkan skenario baru mengatasi perluasan pandemik Covid-19 sebagai wujud tanggung negara melindungi kesehatan rakyat Indonesia, sebagaimana amanah undang-undang.

"Kita sudah punya instrumen penanggulangan pandemik ini dalam UU 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Artinya negara ini sudah menyiapkan diri menghadapai berbagai kemungkinan-kemungkinan munculnya wabah kesehatan. Tinggal implementasinya di lapangan perlu ditingkatkan," papar Kurniasih Mufidayati dalam keterangannya, Sabtu (15/8).

Dia mengungkapkan, sederet persoalan yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah. Seperti banyaknya tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berguguran, protokol kesehatan yang masih lemah implementasinya di masyarakat dan banyak tempat keramaian, banyak temuan klaster penularan baru yang menyebabkan angka meningkat pesat dan sejumlah gedung ditutup sementara. Terakhir tentang vaksin yang masih terus menjadi perbincangan dan persoalan lainnya

"Dalam pidatonya Presiden meminta reformasi fundamental di bidang kesehatan dipercepat. Kami berharap ini bukan hanya sekedar pernyatan janji atau retorika semata. Penanganan Covid-19 menjadi pilot project pertama sebagai bukti reformasi tersebut," ungkap Kurniasih Mufidayati penuh harap

Dia juga menekankan bawah keinginan Presiden Jokowi untuk menjadikan momentum pandemik sebagai lompatan besar tetap menggunakan kacamata kesehatan sebagai pertimbangan utama harus menjadi landasan dalam kerja Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Jangan jadikan pertimbangan kesehatan pada prioritas kesekian setelah prioritas lainnya. Melalui pandemik ini kita belajar bahwa kebijakan kesehatan ternyata bisa berpengaruh besar terhadap semua sektor dalam kehidupan kita baik dalam keseharian, ekonomi dan dalam kebijakan lainnya," ungkapnya.

Kurniasih Mufidayati berharap pandangan kenegaraan Presiden Jokowi terkait dukungan penuh terhadap industri obat dan bidang kesehatan benar-benar diwujudkan.

Di momen peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ini, dia mengingatkan tanggung jawab pemerintah terhadap kesehatan rakyat Indonesia dan mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama sama mewujudkan Indonesia sehat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA