Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ternyata Pemerintah Tebal Dompet Di Bulan Juni 2020, Kenapa Masih Cari Utang Besar?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 15 Agustus 2020, 13:25 WIB
Ternyata Pemerintah Tebal Dompet Di Bulan Juni 2020, Kenapa Masih Cari Utang Besar?
Ilustrasi uang rupiah/Net
rmol news logo Dompet alias kas pemerintah pada bulan Juni 2020 lalu tercatat mengalami surplus karena berhasil menjual Surat Berharga Negara (SBN).

Begitulah yang diungkapkan Ekonom Institut Harkat Negeri Awali Rizky meluruskan, anggapan banyak orang yang mengira pemerintah tidak memiliki uang untuk menanggulangi pandemik virus corona baru (Covid-19).

"Ada yang tidak mengamati bahwa ketika kita mengira pemerintah kekurangan duit, pada akhir Juni itu pemerintah kelebihan duit. Maksudnya duit di dompet, meskipun itu duit utangan. Itu belum pernah terjadi," katanya dalam diskusi virtual Smart FM, Sabtu (15/8).  

Lebih lanjut, Kepala Institut Harkat Negeri ini menganggap, nilai uang yang ada di kantong pemerintah dari SBN tersebut bisa dibilang paling besar sepanjang sejarah pengelolaan APBN.

"Sehingga akhir Juni pemerintah isi dompetnya Rp 158,4 trilun, terbesar sepanjang sejarah APBN," ungkap Awali Rizky.

"Jadi karena punya rencana banyak cepat-cepat lempar SBN, pun dengan bunga yang tinggi ambil saja karena ini mendesak," sambungnya.

Namun demikian, ia menyayangkan rencana pemerintah yang masih akan menambah utang dalam penanganan pandemik Covid-19 ke depan.

Karena menurutnya, dengan besaran uang yang surplus tersebut seharusnya bisa digunakan pemerintah untuk mendongkrak ekonomi dan menangani corona.

"Sekarang kalau begitu kita urusannya adalah efektifitas yang angka Rp 158 triliun itu. Bukan nyari-nyari lagi. Itu yang terjadi. Jadi intinya ngapain kita memikirkan berutang sebanyak-banyaknya. Berutang seperlunya, kita kendalikan belanja," demikian Awali Rizky. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA