Namun kini, massa yang hendak membubarkan diri mulai tersulut emosi karena ada massa aksi tandingan yang berjarak hanya 100 meter dari tempat deklarasi.
Pantauan
Kantor Berita Politik RMOL, ribuan pengunjung yang ikut menyaksikan deklarasi maklumat KAMI silih berganti keluar dari area Tugu Proklamasi.
Namun, mereka kembali berkumpul di depan barikade polisi yang tengah mengamankan aksi tandingan yang mengatasnamakan diri sebagai Kesatuan Aksi Milenial Indonesia (KAMI).
Massa dari KAMI tampak mulai tersulut emosi dengan kehadiran aksi tandingan dari puluhan orang yang dianggap mengganggu tersebut.
Demi menghindari terjadinya bentrok, mereka mendesak polisi untuk segera bertindak dan membubarkan massa aksi tandingan.
Di satu sisi, polisi terus berusaha menenangkan massa Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia agar tidak tersulut emosi lebih dalam.
Sementara itu, massa tandingan mengabaikan permintaan untuk bubar. Mereka terus meneriakkan pernyataan yang menyudutkan deklarasi KAMI. Teriakan-teriakan itu lantang disampaikan dengan menggunakan pengeras suara dari mobil komando.
Massa KAMI tandingan bahkan balik menuding bahwa KAMI merupakan kelompok otoriter karena tidak menerima kehadiran mereka yang turut dilindungi UU dalam menyampaikan aspirasi di negara berdemokrasi.
Polisi terlihat mengerahkan mobil gas air mata yang diletakkan di tengah kedua massa aksi ini untuk berjaga-jaga menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: