Begitu prediksi dari pemerhati politik dan kebijakan publik sekaligus sesepuh di Kabupaten Bandung, Tavinur S Ramadhani.
Dari pengamatan Tavinur, setiap calon nanti akan mulai menampilkan dirinya begitu syari (Islami). Mereka akan berfoto dengan kiai, ulama atau ajengan di laman-laman medsos pribadi.
“Sebagai pemikat tersendiri para calon nanti juga akan menyambangi (kediaman) habib, kiai, atau ulama, untuk sekadar mohon restu. Begitu tradisinya,†ungkap Tavinur, dalam keterangannya, Selasa (18/8).
Sebagai panduan penilaian pemilih terhadap para calon, Tavinur berharap publik menjadikan rencana dan program kerja yang disampaikan sebagai referensi utama dalam menentukan pilihan.
“Rakyat pun ikut aktif terjun mengawal dan memonitor sampai sejauh mana kampanye calon tentang rencana dan program kerja ini direalisasikan,†ucap Tevi sapaan Tavinur.
Jika kesadaran tersebut mulai dibangun, kata Tevi, bayang-bayang
civil society yang tangguh mungkin dapat terpolakan. Untuk itu perlu kejernihan berpikir saat menentukan pilihan.
“Isu-isu strategis dan fundamental tentang bagaimana mensejahterakan rakyat dari sang calon, harus menjadi kriteria utama dalam menentukan pilihan,†pungkas Tevi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.