Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Nadiem Harusnya Lebih Enjoy Duduk Di Kemenparekraf, Bukan Mendikbud

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 20 Agustus 2020, 22:39 WIB
Nadiem Harusnya Lebih <i>Enjoy</i> Duduk Di Kemenparekraf, Bukan Mendikbud
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim/Net
rmol news logo Ada kekeliruan penempatan sosok Nadiem Makarim dalam susunan Kabinet Indonesia Maju di mana mantan bos Gojek ini dipercayakan untuk menduduki kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Menurut Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, Nadiem yang memiliki rekam jejak sukses di transportasi berbasis aplikasi lebih tepat ditempatkan di urusan ekonomi kreatif.

“Seandainya beliau waktu itu ditunjuk menjadi menteri urusan ekonomi kreatif mungkin lebih cocok,” kata Hidayat dalam acara virtual ‘Ngopi Bareng Bang Ruslan’ bertema ‘75 Tahun Kemerdekaan: Tantangan dan Harapan’, Kamis (20/8).

Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro PKS ini menyampaikan, sejak awal ditunjuknya Nadiem sebagai Mendikbud telah menuai kritik dari masyarakat. Selain tidak pas, Nadiem juga tidak memiliki latar belakang pendidikan di Indonesia.

Hal itulah yang dinilainya wajar jika saat ini Nadiem banyak dikritik. Baginya, bila Nadiem ditempatkan di sektor ekonomi kreatif, kemungkinan kinerjanya tak seburuk saat ini.

“Lebih nyambung, lebih cocok dan mungkin lebih enjoy juga bagi Pak Nadiem (jika ditempatkan di ekonomi kreatif). Tapi saya enggak tahu juga, kok Pak Nadiem menerima amanat sebagai Menteri Pendidikan yang bukan bidangnya. Keahliannya juga tidak pernah teruji (di bidang pendidikan). Sekarang terbukti," jelasnya.

Salah satu kebijakan kontroversial Nadiem saat ini yakni adanya pembelajaran jarak jauh dengan mengandalkan internet. Keputusan tersebut kini dinilai makin membuat dunia pendidikan amburadul.

“Ketika kemudian sekarang dia membuat kebijakan dan dia menjadi bagian daripada yang berkeputusan tentang belajar jarak jauh akibat Covid-19 kan amburadul ini. Kurikulum enggak tersiapkan dengan baik, cara pembelajaran juga tidak tersampaikan,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA