Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ragukan Pemerintahan Jokowi, Rizal Ramli: Anggota Kabinet Tidak Punya Track Record Balikkan Situasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 22 Agustus 2020, 01:49 WIB
Ragukan Pemerintahan Jokowi, Rizal Ramli: Anggota Kabinet Tidak Punya <i>Track Record</i> Balikkan Situasi
Ekonom senior DR. Rizal Ramli saat berbicara dalam diskusi "Tanya Jawab Cak Ulung", Jumat (21/8)/Repro
rmol news logo Kemampuan kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi Widodo dalam menangani krisis ekonomi yang semakin buruk akibat imbas dari virus corona baru (Covid-19) diragukan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ditengarai, tidak ada anggota kabinet Indonesia Maju yang memiliki pengalaman menangani situasi krisis, dan membalikkan keadaan dari posisi minus menjadi positif. 

"Tunjukkan kepada saya siapa di kabinet yang punya track record memperbaiki keadaan yang hancur. Atau membalikkan situasi ekonomi dari negatif menjadi positif," ujar Rizal dalam dialog virtual "Tanya Jawab Cak Ulung" yang digelar Kantor Berita Politik RMOL dengan tema "Jurus Selamat dari Resesi ala Rizal Ramli", Jumat (21/8).

Keraguan RR ini didorong oleh kenyataan setelah enam bulan bekerja menangani pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2020 malah mengalami kontraksi yang cukup dalam hingga minus 5,32 persen.

"Pemerintah ini tidak akan mampu, tidak kompeten, untuk mengeluarkan kita dari krisis. Yang ada hanya ilusi akan-akan. Kenapa? Karena dari anggota kabinet tidak ada yang punya track record membalikkan situasi dari negatif jadi positif. Atau dari positif kecil ke positif besar," katanya lagi.

Rizal mengatakan, bukan baru kali ini Indonesia mengalami krisis. Pemerintahan BJ Habibie dan pemerintahan Abdurrahman Wahid juga menghadapi situasi krisis yang amat buruk. Namun, karena memiliki kemampuan dan fokus pada kepentingan rakyat banyak, situasi krisis itu dapat diatasi dengan baik.

Rizal Ramli mencotohkan pengalamannya saat memimpin Badan Urusan Logistik (Bulog) di era Gus Dur. Hanya dalam waktu satu tahun, ia bisa mengubah kondisi BUlog dari sebelumnya rugi menjadi untung sebesar Rp 5 triliun.
Di era Susilo Bambang Yudhoyono, dirinya juga pernah diminta menjadi Preskom Semen Gresik Group. Ketika itu Semen Gresik hanya mengantongi untung sebesar Rp 800 miliar. Setelah disentuh Rizal Ramli, Semen Gresik mengalami keuntungan empat kali, menjadi Rp 3,2 triliun.

"PLN (di era Gus Dur) udah bangkrut, minus Rp 9 triliun. Rizal Ramli beresin. Asetnya naik dari Rp 50 triliun ke Rp 204 triliun. Modalnya dari minus Rp 9 triliun naik menjadi Rp 104 triliun, sisanya kita pakai modal kerja. Utangnya dari 85 miliar dolar AS kita negosiasi tinggal 35 miliar dolar AS," ujarnya mendetailkan.

Berbekal pengalaman yang dimilikinya dan membandingkannya dengan formasi kabinet Jokowi, secara pribadi RR mengatakan dirinya pesimis pada kemampuan pemerintah saat ini menangani situasi krisis.

"Jadi kalau masih ada yang berharap bahwa pemerintah ini mampu membawa kita keluar krisis mohon maaf deh.  This government is incompetent. Enggak punya kemampuan untuk membawa kita keluar dari krisis," demikian Rizal Ramli. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA