Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KAMI Jalankan Fungsi Kontrol Saat Parlemen Cenderung Berpihak Ke Penguasa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 22 Agustus 2020, 10:50 WIB
KAMI Jalankan Fungsi Kontrol Saat Parlemen Cenderung Berpihak Ke Penguasa
Gedung DPR di kawasan Senayan/Net
rmol news logo Kekosongan daya kritis terhadap pemerintahan sekarang ini akhirnya kembali menyeruak usai Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendeklarasikan diri pada 18 Agustus lalu.

Banyak pihak mulai berharap kepada KAMI untuk bisa mengubah situasi dan kondisi negeri yang saat ini tengah dilanda krisis kesehatan pandemik virus corona baru (Covid-19) dan ancaman krisis ekonomi.

Salah satu pihak yang menyampaikan harapannya kepada KAMI adalah Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf.

Dia berpandangan, semangat KAMI yang menyikapi situasi negara yang carut marut, baik dari segi kebijakan maupun kepemimpinan, berjalan tanpa arah yang sesuai tujuan pada konstitusi.

"Maka lahirlah KAMI yang digagas sejumlah tokoh yang prihatin atas nasib rakyat dan masa depan negeri ini. Disambut meriah oleh berbagai elemen masyarakat di penjuru pelosok tanah air," ujar Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (22/8).

KAMI diharapkan aktivis Bandung Initiatives ini, dapat menjadi kekuatan extra parlementer dalam bingkai pembangunan demokrasi di Indonesia. Terlebih lagi, gerakan moral yang digagas Din Syamsuddin dkk itu bisa menjadi pelopor bagi gerakan moral yang sama untuk lahir.

"KAMI telah menjadi pelopornya. Menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya yang punya keprihatinan dan perspektif sama untuk bergabung dengan KAMI. Tapi tetap saja terbuka dan mengilhami bagi masyarakat lainnya untuk membentuk gerbong-gerbong oposisi extra parlemen lainnya," katanya.

Gerakan moral yang semacam KAMI itu, lanjut Gde Siriana, dapat memperkuat kelompok masyarakat atau civil society untuk bisa menjalankan kontrol terhadap pemerintah di saat parlemen sekarang ini tidak lagi efektif, karena cenderung berpihak kepada penguasa.

"Biarkan gerbong-gerbong oposisi extra parlemen lahir dan tumbuh dari akar masyarakatnya sendiri. Dan tidak perlu saling mengganggu," ungkapnya.

"Saya yakin, kemunculan gerbong-gerbong oposisi ekstra parlemen selain memperkuat civil society, juga akan membawa semangat perubahan. Biarkan semua ide-ide baru yang merupakan anti-tesa dari situasi saat ini disemai secara alamiah hingga menjadi suatu ide besar yang akan menyatukan semua kepentingan masyarakat," demikian Gde Sirian Yusuf menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA