Menurut peneliti Insititut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata, citra Kejagung yang tidak bagus bahkan negatif di mata publik disebabkan kinerja hingga perilaku aparatur Adhyaksa sendiri.
"Kejadian kebakaran kemarin beririsan waktu dengan sejumlah kasus besar yang tengah melilit korps Adhyaksa. Akibatnya, peristiwa itu memantik kecurigaan publik," ujar Dian Permata kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/8).
Dia menambahkan,"Kecurigaan itu menjadi liar apabila pihak Kejagung ketika mengurusi sejumlah kasus tidak sesuai dengan harapan publik dalam kacamata keadilan."
Sehingga, sambung Dian, jika terbukti mengurus sejumlah kasus tidak sesuai dengan harapan publik dalam kacamata keadilan, maka adagium keadilan hanya tajam ke bawah jelas terbukti.
"Jika
ending-nya demikian, maka adagium mata pisau keadilan tajam ke bawah tumpul ke atas, terkonfirmasi terbukti. Pertanyaan besarnya, apa iya Kejagung tetap ingin memelihara adagium tersebut? Harapannya tentu tidak. Bandul di tangan Kejagung," pungkas Dian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: