Hal itu diungkap Koordinator Koalisi Masyarakat Lampung Untuk Pemilu Bersih (KRLUPB), Rakhmat Husein DC, kepada
Kantor Berita RMOLLampung.
“Dang Ike menyebutkan ada upaya sistematis dari
corporate untuk menjegalnya maju dalam Pilwakot,†kata Rakhmat Husein, Senin (24/8).
Dang Ike tak lain panggilan akrab Ike Edwin, mantan Kapolda Lampung yang mencalonkan diri lewat jalur perseorangan/independen pada Pilkada Bandarlampung 2020.
Jenderal polisi itu yakin ada campur tangan (
invisible hand) dari
corporate dalam rapat pleno penetapan calon Walikota Bandarlampung yang plenonya berakhir ricuh pada Sabtu lalu (22/8).
“Tentu saja, pernyataan Dang Ike Edwin ini makin menguatkan analisis saya sebelumnya tentang rencana corporate yang akan menguasai Pilwakot Bandarlampung,†kata Rakhmat Husein.
Rakhmat Husein yakin jika Eva Dwiana dan Rycko Menoza tidak bisa maju Pilwakot 2020 karena kurangnya dukungan parpol maka, jelas itu korban konspirasi
corporate.Selain itu, lanjut Rakhmat Husein, menarik juga untuk dikaji, kenapa pernyataan serius Dang Ike tentang
invisible hand tidak dimuat di media-media online dan cetak.
"Apakah ada upaya terstruktur juga untuk menutupi campur tangan si
corporate tersebut dengan meredam pemberitaan pernyataan keras Ike Edwin ini?" tanya Rakhmat Husein.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.