Demikian disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat memberikan sambutan di peringatan HUT ke-75 MPR RI yang digelar di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (29/8).
"Setiap elemen harus mengambil peran atas dasar solidaritas kemanusiaan yang menjunjung tinggi persatuan, persaudaraan, perasaan senasib sepenanggungan, serta menjunjung tinggi keadilan, penegakan hukum, dan hak asasi manusia," ujar Bamsoet.
Majelis Syuro Dunia, kata Bamsoet, merupakan penegasan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional, serta menitikberatkan pada solidaritas antar negara berkembang.
Kemudian, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk.
Atas dasar hal itulah, MPR RI pun menggelar seminar nasional tentang Pembentukan Majelis Syura Dunia.
"Melalui penyelenggaraan seminar ini, MPR mengharapkan masukan dari para pakar dan berbagai pihak, mengenai urgensi pembentukan Majelis Syura di antara organisasi parlemen dunia yang telah ada, isu atau agenda utama sebagai pondasi dasar pembentukan Majelis Syura Dunia, tantangan yang akan dihadapi dalam kaitan dengan geopolitik di negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI)," tuturnya.
"Selanjunya adalah apakah ada alternatif lain model kerjasama lembaga parlemen dunia yang sesuai dengan Majelis Syura Dunia," demikian Bamsoet.
Turut hadir sejumlah tokoh yang menjadi narasumber dalam kesempatan tersebut antara lain Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra, Ketua Program Studi Hukum Tata Negara UI Fitra Arsil.
Selain itu tokoh yang hadir antara lain, mantan Ketua Program Kajian Timur Tengah UI M Luthfi Zuhdi, dan Direktur Sosial Budaya Organisasi Internasional Negara Berkembang Kemenlu RI Kamapradita Isnomo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: