Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Demokrat Ungkap Alasan Mengusung Dadang-Sahrul Di Pilbup Bandung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 30 Agustus 2020, 03:42 WIB
Demokrat Ungkap Alasan Mengusung Dadang-Sahrul Di Pilbup Bandung
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Bandung, Endang SH/Istimewa
rmol news logo Partai Demokrat Kabupaten Bandung kembali menegaskan keputusan untuk mengusung Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan di ajang Pilbup Bandung tahun 2020 sudah dipertimbangkan dengan matang dan bukan langkah politik asal-asalan.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Bandung, Endang SH, pun heran dengan adanya sentimen negatif soal langkah pihaknya merapat ke PKB-Nasdem untuk mengusung Dadang-Sahrul.

“Jadi tidak benar kalau Partai Demokrat membuat keputusan menghadapi pesta demokrasi Pilbup Bandung asal-asalan apalagi konyol,” tegas Endang saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (29/8).

Menurut Endang, dengan keluarnya rekom dan form B1KWK DPP Partai Demokrat yang mengusung calon bupati dan wakil bupati Bandung Dadang-Sahrul maka selesailah tahapan penjaringan calon di partainya.

“Sebelumnya Partai Demokrat melakukan penjaringan calon wakil bupati Bandung dan telah mendaftar 5 orang, yaitu Asep B Kurnia (AA Maung), Deni Zaelani, Ery Juwono, Ade Abdul Azis, dan Doni Mulyana,” kata Endang.

Ke-5 figur itu pun, kata Endang, telah melalui fit and proper test. Walau kurang memenuhi syarat dari persyaratan administratif dan yang lainnya pihaknya tetap mengusulkan ke DPP melalui DPD Demokrat Jawa Barat.

“(Untuk diketahui) di antara mereka ada tiga orang terkait perkara pidana. Satu orang pernah dipidana penjara 2 tahun, satu orang sekarang sedang ditahan di Kejati Bandung, dan satu orang lagi sedang dalam proses penyidikan di Polrestabes Bandung. Layakah orang-orang begini dicalonkan?” bebernya.

Sedangkan, lanjut Endang, yang 2 orang lagi (dari 5 figur yang ikut penjaringan calon) dinilai tidak memenuhi salah satu prasyarat yang ditentukan pengurus Partai Demokrat.

“DPD Jabar dan DPC Demokrat Kabupaten Bandung sudah membahasnya di Bapilu DPP di Jakarta, namun demikian secara administratif dan politis belum layak, mereka tidak ada yang dinyatakan gugur,” tuturnya, dilansir Kantor Berita RMOLJabar.

Saat memiliki komitmen berkoalisi dengan PKS, dijelaskan Endang, Demokrat sempat menawarkan semua kandidat itu sayangnya tidak ada satupun yang diterima PKS.

“Selanjutnya kami menawarkan beberapa calon di luar yang mengikuti penjaringan yaitu Inggrid Kansil, Ketua DPC Demokrat (Endang), dan artis Jane Shalimar. Di perjalanan, Bu Inggrid mundur, nama saya dan nama Jane Salimar tidak direspons PKS,” katanya

Karena tidak sejalan dengan PKS ini, tambah Endang, maka Demokrat keluar dari koalisi dan bergabung dengan PKB-Nasdem dan sepakat untuk mengusung pasangan calon Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA