Ketika Petahana Wakil Bupati Digaet Dokter Untuk Maju Di Pilkada Demak 2020

Penyebabnya adalah deklarasi yang dilakukan kader PDIP, dr Eistianah, yang berpasangan dengan wakil bupati petahana, Joko Sutanto, untuk maju dalam Pilkada Demak 2020.

Tentu saja, mereka berani mendeklarasika sebagai bakal pasangan calon karena sudah mendapat dukungan setidaknya dari 6 partai politik.

"Kami yang yang bertanda tangan di bawah ini; satu, Ketua dan Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Demak; dua, Ketua dan Sekretaris DPC PKB Kabupaten Demak; tiga, Ketua dan Sekretaris DPC Partai Golkar Kabupaten Demak; empat, Ketua dan Sekretaris PPP Kabupaten Demak; lima, Ketua dan Sekretaris Partai Demokrat Kabupaten Demak; enam, Ketua dan Sekretaris PAN Kabupaten Demak," ujar Ketua DPC PKB Demak, Munhamir, saat membacakan deklarasi di Posko Kemenangan, Jalan Stasiun, Kelurahan Bintoro, Demak, Senin (31/8).

"Berdasarkan keputusan dewan pimpinan pusat partai politik tersebut di atas, maka memutuskan mengusung Dr Hj Eistianah SE dan Drs H Joko Sutanto sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Demak periode 2021-2024 yang insyaAllah akan didaftarkan ke KPU Kabupaten Demak pada Jumat, 4 September 2020," tambahnya.

Dengan dukungan 6 parpol, pasangan Eisti-Jos telah mengantongi 36 kursi DPRD Demak, Rinciannya PDIP 11, PKB 9, Golkar 7, PPP 5, Demokrat 3, dan PAN 1 kursi.

Sementara itu, Eisti mengungkapkan dirinya sudah punya visi untuk menjadikan Demak bermartabat, maju, dan sejahtera. Selain itu, seiring status Demak sebagai Kota Wali maka dirinya akan mengutamakan sisi keagamaan, yakni dengan menjalankan pemerintahan yang akuntabel, transparan, dan bersih.

"Kita tidak boleh takabur, tapi tetap optimis dengan banyaknya dukungan partai hampir 36 kursi di DPRD. InsyaAllah kita telah mengantongi tiga per empat dari suara di Kabupaten Demak, dan insyaAllah menang," ujar Eisti.

Petahan wakil bupati Joko Sutanto juga menyatakan hal yang tak jauh berbeda. Lebih jauh, dia akan melanjutkan program-program sebelumnya yang belum tercapai. Seperti program pembangunan infrastruktur.

"Waktu kita terbatas hanya tiga tahun setengah. Kita berbuat apa? Ya kita melanjutkan program-program kemarin yang belum bisa tercapai dengan anggaran yang tersedia. Di antaranya bidang pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, UMKM, dan penanganan Covis-19," tandas Joko.