Hal itu dikarenakan Mohamad Oemar selain menjabat sebagai Kepala Kantor Sekretariat Wapres, juga menjadi Komisaris Utama PT Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan BUMN.
"Pemahaman revolusi mental secara universal gagal jika hal semacam ini (rangkap jabatan) masih terjadi," Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada
, Senin (31/8).
Karena kata Dedi, Istana seharusnya menjadi pusat etika pejabat. Sehingga, Dedi berharap agar Wapres Maruf Amin tidak ragu untuk mencopot Mohamad Oemar.
"Istana harus menjadi pusat etika pejabat, wapres mestinya tidak ragu mencopot Mohamad Oemar, karena secara tidak langsung gagal menjaga nama baik Istana Wapres," pungkas Dedi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: