“Saya menunggu kabar resmi (dari pemerintah pusat soal resesi). Misalkan besok disebut resesi, ya disebut resesi tidak resesi, kerja kita tidak berubah. Kita akan terus mencari upaya meningkatkan produktivitas,†kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dilansir
Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (1/9).
Dirinya pun mengaku optimistis dan akan fokus terhadap proyek pembangungan, serapan anggaran, hingga daya beli agar tetap terjaga.
“Makanya bantuan tunai buat yang gaji di bawah enam juta, UMKM yang ada di BJB terus kita dorong. Itu didorong tidak berubah kecepatannya walaupun disebut resesi,†ungkapnya.
Disamping itu, Emil, sapaan Ridwan Kamil menilai jika pertumbuhan ekonomi di Jabar tidak akan menurun secara drastis hingga akhir tahun. Sebab, sejumlah belanja pemerintah berupa proyek pembangunan akan masif di akhir tahun.
“Di Jabar juga investasi terus mengalir. Salah satunya Oktober ada
groundbreaking Rebana, kota barunya di bulan Oktober akan kita mulai, satunya dari sekian kota baru di Rebana, kemudian November-nya peresmian pelabuhan Patimban juga. Mudah-mudahan memberikan pesan bahwa Jabar sudah siap dengan ekonomi,†katanya.
Menurut Emil, Presiden Joko Widodo sudah memberikan arahan mengenai pemulihan ekonomi yang disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) melalui
video conference. Ia berharap, bulan depan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terjun bebas.
“Tadi pagi saya ratas dengan presiden kan arahannya adalah meningkatkan kualitas pemulihan ekonomi secara maksimal. Harapannya mudah-mudahan tinggal satu bulan, caturwulan ketiga ini tidak ada resesi. Tapi kalaupun ada, kita hadapi sama-sama. Dan hasil prediksi di akhir tahun semoga benar bisa positif meskipun angkanya tidak besar,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: