Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah dalam merespons pernyataan Fadjroel baru-baru ini yang memicu polemik.
Menurut Dedi, ada logika yang terlalu dipaksakan dalam klaim Fadjroel.
"Fadjroel memaksakan logika soal
influencer politik pemerintah, sekaligus lakukan pembelaan atas kegagalan jubir pemerintah," ujar Dedi Kurnia Syah kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/9).
Selain itu, pemerintah juga sebenarnya tidak perlu mengerahkan para
influencer bila tujuannya hanya untuk mempromosikan kerja pemerintah.
Karena, kata Dedi, masyarakat sudah mengetahui prestasi apa saja yang diraih pemerintahan era Presiden Joko Widodo, tanpa harus dengan gerakan promosi lewat
influencer.
"Kerja pemerintah tidak memerlukan pengaruh sebagaimana yang ia yakini, karena pengetahuan publik soal prestasi pemerintah berbasis apa yang dikerjakan, bukan berbasis apa yang diopinikan
infulencer," demikian Dedi Kurnia Syah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: