Demikian disampaikan anggota DPR dari Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/9).
"Harus dilihat konteksnya. Dulu Iwan Simatupang menulis novel, "Merahnya Merah", bukan berarti tidak merah, tetapi diharapkan lebih merah," kata Hendrawan menganalogikan.
Anggota Komisi XI DPR itu lebih lanjut mengatakan, banyak tokoh bangsa yang berasal dari Sumbar, dan menjadi inspirator negara dalam membangun bangsa. Jadi, tidak mungkin tidak Pancasila.
"Tokoh-tokoh Sumbar adalah inspirator dan pelaku perjuangan yang hebat. Salah satu proklamator kita, Bung Hatta, berasal dari Sumbar. Pahlawan dan sastrawan besar kita banyak yang dari Sumbar," ujar Hendrawan.
Menurutnya, pernyataan Puan Maharani agar masyarakat Minang menerima dengan baik calon yang diusung PDIP, yautu Mulyadi-Ali Mukhni.
Pasalnya, PDIP di Ranah Minang belum mendapatkan suara banyak.
"PDI Perjuangan belum memiliki gaung dan kursi besar di Sumbar. Jadi pernyataan Ibu Puan, bila dilihat konteksnya, maksudnya justru permohonan agar pasangan yang diusung diharapkan mendapat sambutan masyarakat Sumbar," demikian Hendrawan Supratikno.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: