Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kurang Seru, Pilkada Ngawi Berpeluang Terjadi Paslon Tunggal Lawan Kotak Kosong

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 03 September 2020, 12:30 WIB
Kurang Seru, Pilkada Ngawi Berpeluang Terjadi Paslon Tunggal Lawan Kotak Kosong
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020/RMOLNetwork
rmol news logo Menjelang pendaftaran bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Ngawi melalui jalur partai politik ke KPU, beragam argumen disampaikan masyarakat. Khususnya menyikapi perebutan kursi kepala daerah yang berpeluang hanya diikuti satu pasangan saja, alias bakal melawan kotak kosong.

"Meskipun keberadaan kotak kosong sebagai opsi lain untuk menentukan pilihan secara politik, namun kurang seru juga. Apalagi di Ngawi ini sudah bisa kita tebak hanya satu pasangan saja yang maju," ucap Mudzakir, warga Ngawi, Kamis (3/9).

Menurutnya, fenomena pasangan calon tunggal itu muncul karena merupakan strategi baru untuk memenangkan Pilkada dengan cara menghambat kehadiran pasangan calon lain. Sehingga diasumsikan, proses demokrasi yang sebenarnya telah diamputasi dan merugikan konstituen.

"Logika saja, kalau toh kotak kosong menang justru blunder bagi pemilihnya dalam hal ini masyarakat. Secara otomatis pilihan akan digelar lagi dan muncul pos pembiayaan lagi dari anggaran daerah. Jelas kita masyarakat rugi hanya mikir itu-itu saja," jelasnya.

Meski demikian ia meminta KPU Ngawi sebagai penyelenggara pemilu harus membuka akses informasi kepada masyarakat, terkait ketentuan pilkada yang hanya diikuti satu pasangan calon.

Selain itu, perlakuan terhadap pasangan calon dan kotak kosong itu juga harus sama. Salah satunya terkait penyediaan alat peraga kampanye (APK). Kemudian, keberadaan pengawas pemilu (Bawaslu, red) pun harus tegas meski gelaran Pilkada Ngawi 2020 yang tampaknya bakal diikuti satu pasangan calon saja.

Terpisah, Jumirin yang merupakan salah satu figur yang sempat diisukan bakal maju Pilkada Ngawi memilih diam ketika dihubungi Kantor Berita RMOLJatim. Padahal sebelumnya ia optimis melenggang untuk berpasangan dengan Nuri Karimatunnisa maju di Pilkada Ngawi 2020.

Melalui ujung selularnya, Jumirin yang juga mantan Kades Klitik, Kecamatan Ngawi Kota ini enggan menanggapi pertanyaan politik terkait rencana pencalonannya di Pilkada Ngawi, menjelang dibukanya pendaftaran melalui jalur parpol pada 4-6 September 2020.

"Tidak usah bertanya. Malas menjawab tentang Pilkada Ngawi. Cari referensi yang lain saja," singkat Jumirin.

Untuk diketahui, hingga saat ini baru Ony Anwar-Dwi Rianto Jatmiko (OK) yang memastikan diri akan maju sebagai pasangan calon di Pilkada Ngawi 2020. Paslon ini mendapat dukungan 10 partai politik, di antaranya PDI Perjuangan dan PAN. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA