Melalui penampilan yang biasa-biasa saja, dalam artian tidak mencerminkan gerakan radikal inilah, menurut Menag paham-paham tersebut bisa dengan mudah masuk ke lingkungan peribadahan masyarakat, termasuk di lingkungan pemerintahan dan BUMN.
Sontak, pernyataan yang disampaikan purnawirawan Jenderal TNI ini menuai beragam respon dari publik, tak terkecuali para politisi.
Seperti yang disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah yang disampaikan secara satire di akun Twitter pribadinya, Jumat (4/9).
"Lapor Pak Menteri Agama. Subuh ini di Masjid saya banyak orang
good looking. Laporan selesai," sindir Fahri Hamzah.
Di sisi lain, sikap pesimistis disampaikan Direktur Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf terkait klaim yang disampaikan Menag dalam webinar bertajuk 'Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara' di kanal Youtube Kemenpan RB itu.
"Saya enggak paham bagaimana Republik ini dikelola dan mau dibawa ke mana," jelas Gde Siriana.
Menteri Agama Fachrul Razi sebelumnya memaparkan cara masuk paham radikalisme ke masjid-masjid yang ada di lingkungan pemerintahan, BUMN, dan di tengah masyarakat.
"Pertama dikirimkan seorang anak yang
good looking, penguasaan Bahasa Arabnya bagus,
hafiz (hafal Alquran), mereka mulai masuk," kata Menag Fachrul.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: