Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pakar: Pandemi Covid-19 Membuka Peluang Redesign Ibukota Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Senin, 07 September 2020, 18:06 WIB
Pakar: Pandemi Covid-19 Membuka Peluang <i>Redesign</i> Ibukota Negara
Seminar daring bertajuk 'Smart City dan Covid-19 relevansinya dengan Ibukota Negara pasca pandemi/Repro
rmol news logo Pagebluk Covid-19 yang melanda Tanah Air membuka peluang untuk mendesain Ibukota Negara di Kalimantan Timur agar lebih sesuai dengan fenomena pandemi.

Hal itu disampaikan pakar perancangan kota Departemen Arsitektur FTUI, Ir. Antony Sihombing dalam seminar daring bertajuk 'Smart City dan Covid-19: Relevansinya dengan Ibu Kota Negara Pasca Pandemi' yang diselenggarakan para peneliti Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).

"Para ahli dan perancang kota tentunya punya visi bagaimana proses penyesuaian itu akan tetap menjaga, bahkan meningkatkan kualitas Ibukota Negara yang baru. Selain itu, konsep smart city tentunya memainkan peranan penting dalam kehidupan di era new normal," kata Antony Sihombing dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Senin (7/9).

Menurutnya, arsitek dan perencana kota berhubungan dengan bidang kesehatan. Perancangan, kata dia, penting diarahkan untuk membuat tempat kehidupan memenuhi kesehatan masyarakat, nyaman, dan aman.

Kebijakan physical distancing juga mengubah standar ruang kerja dan dalam konteks yang lebih luas, mengubah nilai ekonomi suatu bangunan. Faktor risiko penyebaran penyakit menjadi penting dalam menentukan arah bisnis perkantoran dan retail secara signifikan,” sambung Antony.

Dijelaskan, bangunan-bangunan yang ada di kota penggunaannya perlu adaptasi kembali. Fungsi hunian perkantoran, pertokoan atau mal perlu dipertimbangkan kembali mengingat ada tren penurunan.

"Fungsi ruang kantor, ruang aula, auditorium, cinema besar harus menjadi apa? Misalnya, dengan berkurangnya penggunaan lapangan parkir mobil (terbuka) akibat pembatasan protokol kesehatan, perlu dipikirkan adaptive reuse untuk fungsi lain, seperti drive-in cinema atau drive through sunday market untuk waktu-waktu tertentu. Serta memperbanyak taman-taman kota, RPTRA, dan mengarahkan pembangunan berorientasi lingkungan hijau dan biru," tandasnya.

Seminar daring tersebut diadakan sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 Departemen Arsitektur FTUI. Para ahli ternama hadir menyampaikan gagasan dan pandangannya, di antaranya Antony Sihombing, Founder dan Director of Urban+ sekaligus pemenang pertama dalam kompetisi desain Ibu Kota Negara, Sibarani Sofian, Urban and Regional Planning dari Universitas Trisakti), Dr. Yayat Supriatna, dan Departemen Arsitektur FTUI, Ir. Evawani Ellisa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA