Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bantah Keturunan Pendiri PKI, Arteria Dahlan Urai Silsilah Keluarga Besarnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 09 September 2020, 14:41 WIB
Bantah Keturunan Pendiri PKI, Arteria Dahlan Urai Silsilah Keluarga Besarnya
Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan/Net
rmol news logo Tudingan dari tokoh pers Sumatera Barat (Sumbar) Hasril Chaniago dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) dibantah oleh politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan.

Tudingan yang dimaksud adalah pernyataan Hasril Chaniago yang menyebut Arteria Dahlan sebagai cucu dari Bachtaruddin, pendiri Partai Komunis Indonesia (PKI) di Sumatera Barat.

“Kakek saya namanya Dahlan bukan Bachtaruddin yang tokoh PKI itu,” sangkal anggota Komisi III DPR RI itu kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/9).

Arteria Dahlan lantas mengurai silsilah kakek neneknya. Mulanya dia menjelaskan bahwa nama Dahlan merupakan nama dari kakeknya. Jika dipanjangkan namanya akan menjadi Arteria Dahlan bin Zaini bin Dahlan bin Ali bin Sulaiman.

“Mereka semua orang-orang alim. Nenek saya Bu Nian (Dahniar) guru ngaji. Orang-orang di Maninjau lebih dari tiga generasi,” tekannya.

Arteria mengurai bahwa kakek neneknya, termasuk ayah dan ibunya berasal dari Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Kakeknya dari pihak ibu bernama H. Wahab Syarif. Beliau adalah seorang tekstil di Tanah Abang sejak tahun 1950. Wahab Syarif, sambungnya, dikenal oleh para perantau Minang di tahun tersebut karena kediamannya menjadi tempat labuhan sebelum mereka memiliki rumah.

Nenek dari pihak ibu bernama Hj. Lamsiar. Profesinya sebagai ibu rumah tangga biasa dengan 7 anak. Di mana 6 anak menjadi pedagang di Tanah Abang.

Sementara satu lagi berprofesi sebagai seorang guru tataboga di SMKN 30 Pakubuwono, Jakarta Selatan, Hj Wasniar, yang tak lain adalah ibu dari Arteria Dahlan.

Arteria Dahlan kemudian mengurai silsilahnya dari pihak ayah. Kakeknya bernama H. Dahlan bin Ali, yang berprofesi sebagai pedagang di Sumatera Barat.

Sedangkan neneknya adalah Hj. Dahniar Yahya atau biasa disebut Ibu Nian, tokoh Masyumi. Ibu Nian merupakan satu-satunya guru mengaji di Kukuban, Maninjau lebih dari 50 tahun lamanya sampai th 1983.

“Seluruh orang Maninjau di Kukuban pernah mengaji ke Bu Nian. Ibu Nian juga pernah ditahan pemerintahan Sukarno karena diduga terlibat PRRI saat itu,” tekannya.

Ayah Arteria Dahlan bernama H. Zaini Dahlan. Profesinya sebagai guru di sejumlah SMA dan ketua salah satu yayasan pendidikan swasta.

Ayahnya pernah mendaftar Akpol. Tapi gagal saat tes terakhir karena terindikasi Masyumi dan PRRI.

“Ayah saya lama di Yogya karena sempat kuliah di farmasi UGM, sempat pula mengajar di SMA Muhammadiyah Yogyakarta,” tegasnya.

Arteria Dahlan tidak menampik bahwa di Maninjau tempat keluarganya berasal ada seorang tokoh PKI bernama Bachtaruddin. Namun demikian, Bachtaruddin tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan dirinya, maupun kakek neneknya.

“Tidak ada hubungan kekeluargaan antara Bachtaruddin dengan kakek dan nenek saya, baik dari pihak ayah maupun ibu,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA