“Saya sebagai warga masyarakat ikut berduka atas kepergian tokoh kuat dalam karakter dan konsisten berjuang lewat jurnalisme," kata Didik dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/9).
Menurutnya, pendiri Kompas Gramedia tersebut merupakan sosok yang tidak hanya berjuang untuk kepetingan pribadi, melainkan lebih luas bagi bangsa. Selain itu, tokoh yang juga sebagai penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN itu dinilai memiliki kepribadian yang kuat dan sabar.
“Pak Jakob Oetama adalah tokoh yang luar biasa kuat pribadinya, menjalani dengan sabar perjuangannya dalam periode yang sangat panjang,†ujarnya.
Jakob, kata Didik, memiliki kesadaran tentang adanya kekuatan besar di negara. Namun ia memilih untuk berjuang secara konsisten melalui media untuk menjaga negara.
“Sadar akan kekuatan negara sangat besar, maka jalan yang dipilih adalah pejuangan maraton yang terkesan lamban tetapi efektif mengubah keadaan dengan gagasan-gagasan besar melalui Kompas,†katanya.
“Pak Jakob adalah sang penjaga keseimbangan, harmoni. Dalam hidupnya beliau tidak hanya berjuang menjaga keseimbangan perahu Kompas, tetapi juga sistem yang lebih besar, yakni bahtera bangsa,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.