Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Survei MIDE: Elektabilitas Bobby Nasution Sudah Sejak Lama Ungguli Akhyar Nasution

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 12 September 2020, 00:46 WIB
Survei MIDE: Elektabilitas Bobby Nasution Sudah Sejak Lama Ungguli Akhyar Nasution
Menantu Jokowi yang maju Pilkada Medan, Bobby Nasution/Net
rmol news logo Popularitas dan elektabilitas bakal calon walikota Medan Bobby Nasution unggul jauh dibanding nama lain yang saat itu berpotensi menjadi rivalnya seperti Ikhwan Ritonga, Akhyar Nasution, Salman Alfarisi, Maruli Siahaan dan Hasyim.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu hasil survei Lembaga survei Medan Institute For Democracy (MIDE) jelang Pilkada Medan 2020. Survei dilakukan tepatnya dalam periode 12-16 Agustus di seluruh kecamatan di Kota Medan.

Lembaga yang diinisiasi oleh sejumlah peneliti muda ini mensurvei 1.000 responden serta menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 3 persen.

Peneliti MIDE Ikhwanul Harahap dalam paparannya mengungkapkan, bahwa perilaku responden dalam menjawab pertanyaan survei cukup dipengaruhi oleh persepsi ketidakpuasan terhadap pemerintah kota terkait sejumlah isu seperti pelayanan publik, penanganan Covid-19 serta munculnya isu korupsi.

Dari hasil survei permasalahan Kota Medan yang dikeluhkan oleh masyarakat yakni korupsi 17,3 persen; jalan rusak 11,1 persen; banjir 10,9 persen; susah lapangan pekerjaan 10,3 persen; kriminalitas 10,1 persen, dan kemacetan 9,3 persen.

"Dari permasalahan yang ada di Kota Medan, masyarakat mengharapkan adanya program-program seperti akses lapangan kerja, pemerintahan yang bersih, perbaikan infrastruktur, dan lain sebagainya," kata Ikhwanul dalam pemaparannya secara daring, Jumat (11/9).

Terkait kriteria pemimpin Kota Medan, Ikhwanul menjelaskan masyarakat menginginkan pemimpin yang jujur, bersih, dan bebas korupsi; pandai dan berwawasan luas; dan memiliki program yang mampu menjawab keluhan masyarakat Kota Medan terkait berbagai permasalahan yang ada.

Dalam survei ini, Ikhwanul juga memaparkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemerintah Kota Medan. Masyarakat yang kurang puas sebanyak 52,3 persen, tidak puas 12,2 persen, dan puas 27,5 persen. Sementara. Sangat tidak puas 3 persen, sangat puas 4,2 persen, dan 0,8 persen tidak menjawab.

Terkait Pilkada Kota Medan, sebagian besar responden 56,3 persen sudah mengetahui mengenai pelaksanaan Pilkada Kota Medan 2020, kemudian sebanyak 40 persen belum mengetahui dan sebanyak 3,2 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Untuk tingkat popularitas bakal calon walikota dalam survei MIDE yang tertinggi adalah Bobby Nasution 90,9 persen, mengalahkan kandidat lain seperti Akhyar Nasution 64,5 persen dan Salman Alfarisi 29,1 persen.

Sementara melalui pertanyaan tertutup, terkait elektabilitas bakal calon walikota, Ikhwan mengungkapkan Bobby Nasution mengungguli nama-nama lain yakni 44 persen. Sementara Akhyar Nasution di angka 8,8 persen dan Salman 4 persen.

Dalam, kesempatan tersebut, hadir pengamat politik dari Universitas Sumatera Utata (USU) Dadang Dermawan sebagai penanggap hasil survei. Salah satu poin yang mendapat perhatian adalah rendahnya tingkat kepuasan masyarakat kepada Pemerintah Kota Medan.

"Rendahnya tingkat kepuasan masyarakat bisa sangat dirasa. Kita bisa lihat bagaimana masalah tahunan seperti banjir, jalan rusak, sampah, dan lain sebagainya masih belum teratasi. Saya juga melihat kurangnya tingkat kepuasan masyarakat karena saat ini dalam keadaan pandemi Covid-19 dan pelayanan serta antisipasi Pemkot Medan mungkin dirasa tidak memuaskan," katanya.

Sementara itu, pengamat politik yang juga Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menilai masalah Kota Medan yang dipaparkan MIDE seperti masalah korupsi pastinya akan mendapat perhatian khusus dari calon pemilih maupun khususnya para calon walikota.

"Seperti yang kita tahu tiga kepala daerah Kota Medan berurusan dengan kasus korupsi. Jadi, ke depan wajar masyarakat ingin memiliki sosok yang bersih, tidak memiliki rekam jejak yang berkaitan dengan korupsi," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA