Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kecam Penusukan Syeikh Ali Jaber, GMNI: Polri Harus Evaluasi Standar Pengamanan Kegiatan Keagamaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Selasa, 15 September 2020, 06:06 WIB
Kecam Penusukan Syeikh Ali Jaber, GMNI: Polri Harus Evaluasi Standar Pengamanan Kegiatan Keagamaan
Syeikh Ali Jaber saat mendapat perawatan medis usai ditusuk seorang pemuda adal Lampung/Repro
rmol news logo Peristiwa penusukan terhadap Syeikh Ali Jaber oleh seorang seorang pria saat mengisi ceramah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, Minggu (13/9) mendapat beragam sorotan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Wakil Ketua DPP GMNI Bidang Ristek, Charis Subarcha angkat suara atas peristiwa yang belakangan pelaku diketahui bernama Alpin Andria itu.

Menurut Barcha, sapaan akrabnya, pihak Kepolisian sudah sewajarnya untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut.

Selain itu, polisi harus membuat peraturan atau standard operasional (SOP) baru saat dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifat umun dan terbuka.

"Peraturan atau SOP baru tersebut untuk memastikan bahwa para pemuka agama seperti penceramah atau ulama aman ketika melaksanakan kegiatan semacam pengajian ini," tutur Barcha yang juga seorang Santri ini.

Barcha juga menyinggung, seharuanya pemerintah dan aparat malu sampai bisa kecolongan. "Kejadian semacam itu tak hanya terjadi sekali, ada sekitar 5 kali percobaan penusukan atau perbuatan berbahaya terjadi pada ulama saat berdakwah," tuturnya.

"Ini harus menjadi ruang evaluasi baik aparat kepolisian maupun Lembaga agama serta kementerian agama. Kepolisian juga wajib mengusut tuntas kasus tersebut secara transparan," kata Barcha.

Barcha mempertanyakan status pelaku yang dikatakan memiliki gangguan kejiwaan beberapa tahun belakangan. Hal itu berdasarkan keterangan orang tua pelaku yang dijadikan headline pemberitaan.

"Terlalu dini jika menyimpulkan pelaku memiliki gangguan jiwa. Perlu pembuktian terlebih dahulu berdasarkan rekam medis atau dicek melalui lembaga yang terkait", ungkap Barkha

Barkha juga mendorong agar pihak kepolisian bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengusut kasus tersebut serta mendalami motif pelaku.

Pelibatan BNPT, tambah Barcha untuk menggali apakah ada motif lain yang mengarah pada hal hal yang berbau terorisme, radikalisme dan semacamnya.

Karena peristiwa penusukan itu terjadi kepada Syekh Ali Jaber yang dikenal sebagai Ulama Nasionalis dan Religius.

"Sangat aneh dan tidak masuk akal (Penusukan ini) jika dilakukan oleh orang waras. Apalagi dilakukan oleh seseorang yang mengalami gangguan jiwa sekalipun," lanjut Barcha.

Sebagai kader dan pengurus DPP GMNI yang dikenal dekat dengan kalangan santri ini, Charis Subarcha  turut mendoakan Syeikh Ali Jaber agar bisa kembali berdakwah.

Menurutnya, ilmu dari Syeikh Ali Jaber diperlukan untuk banyak orang dalam memajukan Indonesia.

"Syekh Ali Jaber merupakan ulama yang banyak membantu negara atau pemerintah dalam amar makruf nahi munkar dalam kerangka Islam rahmatan lil alamiin," tuturnya.

"Saya merupakan salah satu pengagum beliau dan beberapa kali mengikuti pengajian beliau, sehingga saya berdoa agar beliau cepat pulih serta sehat kembali sehingga bisa berdakwa dalam keadaan sehat wal afiat", tutup Barkha.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA