Berbeda dari pelaksanaan sekolah partai sebelumnya, kali ini mayoritas peserta bukanlah kader PDIP.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, ada 212 peserta sekolah kader gelombang III. Dengan rincian 28 kader dan 184 non-kader.
Hasto mengatakan, sekolah partai bagi non-kader adalah bentuk keseriusan PDIP menghadapi pilkada 2020.
"Dengan membekali para pasangan calon yang diusung dengan sejumlah materi terkait tata kelola pemerintahan yang baik dan pemateri yang berprestasi saat memimpin daerah," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa (15/9).
Lebih lanjut, Hasto mengatakan, gelaran sekolah partai untuk non-kader juga dilakukan sebagai bukti PDIP mengedepankan politik kerja sama, politik gotong royong.
Menurutnya, politik gotong royong dengan semua pihak dilakukan untuk mewujudkan cita-cita partainya dalam membumikan Pancasila sebagai ideologi, regulasi hukum, kebijakan, program, dan tuntunan perilaku berbangsa dan bernegara.
"Meski yang ikut sebagian besar non-kader, bahkan anggota partai lain, namun karena didukung oleh PDI Perjuangan, maka setidaknya ada gelombang dan frekuensi sama terkait Pancasila, UUD NRI, NKRI, dan Kebinekaan Indonesia," demikian Hasto.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: