Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Satgas PEN Laporkan Realisasi Anggaran Masih Rendah, Pembiayaan Korporasi Nol Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 16 September 2020, 19:34 WIB
Satgas PEN Laporkan Realisasi Anggaran Masih Rendah, Pembiayaan Korporasi Nol Persen
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin/Net
rmol news logo Realisasi serapan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan penanganan Covid-19 yang totalnya sebesar Rp 695,2 triliun masih terbilang rendah.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal tersebut disampaikan Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin, dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (16/9).

"Secara kumulatif, totalnya baik dari satgas kesehatan dan satgas ekonomi, anggaran yang sudah berhasil disalurkan adalah total Rp 240,9 triliun, tumbuh sekitar 30 persen dari akhir Juli yaitu Rp 140,4 triliun di mana saat itu pertama kali satgas ini terbentuk," ucap Budi.

Namun secara khusus, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menyebutkan, realisasi anggaran untuk empat program yang menjadi tanggung jawab Satgas PEN beberapa diantaranya sudah cukup tinggi.

Antara lain, perlindungan sosial yang mencapai 59,03 persen dari total anggaran RP 203,9 triliun, dan realisasi untuk program UMKM 47,52 persen dari anggaran Rp 123,47 triliun,

Sementara untuk realisasi anggaran di sektoral kementerian ;embaga dan pemda baru sebesar 24,46 persen dari anggaran Rp 106,06 triliun. Bahkan realisasi anggaran untuk pembiayaan korporasi masih nihil alias nol persen dari anggarannya yang Rp 53,6 triliun.

"Memang yang masih menunggu adalah pembiayaan korporasi. Ini diantaranya ada beberapa PMN (Penyertaan Modal Negara) yang mudah-mudahan di akhir September ini bisa cair gelondongannya cukup besar, sehingga nanti ada kenaikan yang signifikan di akhir bulan ini," jelasnya.

Adapun khusus untuk anggaran lainnya, Budi meyakini serapannya bakal sesuai target akhir tahun. Terutama untuk anggaran perlindungan sosial yang memiliki serapan tertinggi.

"Yang paling besar pencapaiannya adalah program perlindungan sosial yang sudah mencapai hampir 60 persen, atau sekitar Rp 120 triliun yang kami harapkan harusnya sampai akhir tahun angka ini bisa tercapai totalnya Rp 200 triliun," demikian Budi Gunadi Sadikin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA