Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mujahid 212: Istilah Kadrun Dipakai Ahok Untuk Alihkan Isu Kerugian Pertamina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Jumat, 18 September 2020, 07:29 WIB
Mujahid 212: Istilah Kadrun Dipakai Ahok Untuk Alihkan Isu Kerugian Pertamina
Komisaris Utama Pertamina Ahok/RMOL
rmol news logo Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali membuat pernyataan kontroversi yang membuat gaduh di dunia jagat maya.

Pernyataan yang dimaksud adalah kalimat “persoalannya kalau saya jadi Dirut, ribut. Kadrun-kadrun mau demo, mau bikin gaduh lagi Republik ini gitu loh”, yang disampaikan dalam akun YouTube, POIN beberapa waktu lalu.

Menanggapi itu, Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB) yang juga Mujahid 212, Damai Hari Lubis mengatakan bahwa dirinya tidak heran dengan ucapan Ahok yang kerap kali berbicara kotor.

"Kami tidak aneh terhadap Ahok yang suka bicara kotor. Ayat Al Quran saja dia nistakan. Dia protes kitab suci, walau bukan agamanya atau kepercayaannya. Jadi ucapan Ahok tidak perlu dihiraukan, apalagi untuk dibahas," ujar Damai Hari Lubis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (18/9).

Karena kata pengacara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) ini, Ahok sudah jelas merugikan negara, rakyat dan bangsa Indonesia.

"Karena Komisaris Utamanya milik negara (rakyat Indonesia) yang disandangnya merugi. Tentu tidak layak dia masih ada di Pertamina apapun jabatannya," kata Damai.

Bahkan, Damai menilai, kembalinya Ahok melontarkan ucapan yang membuat gaduh sebatas pengalihan isu untuk menutupi kebobrokannya di Pertamina, yang merugi triliunan rupiah.

"Tentu tidak layak dia masih ada di Pertamina apapun jabatannya. Jadi karena malu dia cari alih issu keluar dengan bawa dan sebut istilah “kadrun"," kata Damai.

Dengan demikian, Damai pun menyarankan agar Ahok untuk segera mundur dari jabatannya sebagai Komut Pertamina.

"Saran kami, Ahok mundur dari Komut Pertamina, itu lebih, daripada nyinyir entah kepada siapa," pungkas Damai. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA