Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Arief Poyuono: Bubarkan Saja, OJK Hanya Jadi Sarang Pembobol Keuangan Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 20 September 2020, 19:28 WIB
Arief Poyuono: Bubarkan Saja, OJK Hanya Jadi Sarang Pembobol Keuangan Negara
Otoritas Jasa Keuangan/Net
rmol news logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya jadi sarana kongkalikong untuk merampok keuangan negara dan sudah saatnya lembaga tersebut dibubarkan.

Begitu dikatakan Ketua Umum Federasi Serikat BUMN Bersatu Arief Poyuono kepada wartawan, Minggu (20/9).

"OJK yang sebenarnya selama berdiri justru menjadi sarang kongkalikong untuk merampok duit masyarakat dan pemerintah bersama pelaku usaha sektor perbankan dan keuangan yang nakal, baik di pasar, modal maupun pasar Keuangan. Nah sebaiknya OJK dibubarkan saja," ujar Arief.

Arief menyebutkan juga selama OJK berdiri sudah banyak rekam jejak hitam dari lembaga negara itu yang tidak sedikit dari catatan itu menyebabkan kerugian keuangan negara.

"Seperti dibobolnya Jiwasraya oleh gerombolan Benny Cokro yang banyak melibatkan petinggi OJK yang jumlah triliunan, belum lagi masalah Bumiputera, masalah Bank bukopin, danareksa, Asabri dan banyak lagi yang seharusnya menjadi tanggung jawab OJk dalam mengawasinya dan bukan malah oknum petinggi OJK justru mendapatkan ke untungan," jelasnya.

"Belum lagi kasus sewa kantor wisma Mulia 1 dan 2 milik Djoko Tjandra yang tidak digunakan oleh OJK dan etap membayar biaya pemeliharaaan yang jumlahnya ratusan miliar, ini patut diduga sebagai tindak pidana korupsi antara oknum OJK dan pemilik gedung," imbuhnya.

Untuk itu, Arief mendesak penegak hukum untuk segera melakukan penyidikan terhadap beragam persoalan di dalam lembaga OJK.

"Jaksa Agung, Polri dan KPK harus segera sidik ketidakberesan selama ini di OJK , karena sudah banyak BUMN di sektor keuangan yang dibobol akibat konspirasi busuk oknum OJK dan pelaku bisnis keuangan yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA