"Jika benar, resiko menghapus sejarah dari kurikulum sekolah sangat besar, Nadiem akan berhadapan kuat dengan berbagai pihak, termasuk parlemen," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/9).
Penolakan tersebut pun kata Dedi akan berimbas kepada reputasi Nadiem.
Bahkan, Dedi pun melihat beberapa wacana Kemendikbud sejauh ini terkesan bahwa Nadiem tidak tepat menduduki posisi Mendikbud.
"Setidaknya penolakan itu bisa berimbas pada reputasi Nadiem sebagai Mendikbud. Dan jika dilihat dari banyaknya statemen atau wacana Mendikbud sejauh ini, ada kesan ia tidak tepat menduduki posisi Mendikbud," jelasnya.
"Dan ini bisa menjadi momentum menguatnya desakan agar ia segera direshuffle," pungkas Dedi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: