Pertemuan Menteri Keuangan serta Gubernur Bank Sentral ASEAN+3, dan Sidang Tahunan Asian Development Bank (ADB) ini teradi pada 16-18 September 2020. Peran aktif Indonesia dalam berbagai kerja sama internasional diakui akan terus digunakan untuk mendorong tercapainya tujuan mulia bagi kemanusiaan.
Dalam pertemuan tersebut, negara-negara G20 menyepakati untuk terus melakukan aksi global bersama dalam menghadapi pandemi Covid-19 serta dampaknya terhadap kesehatan, sosial, dan ekonomi.
“Pandemi Covid-19 merupakan
wake up call bagi dunia tentang pentingnya investasi dalam pengembangan kapasitas kesiapan dan respons menghadapi pandemi. Pemerintah terus melakukan penguatan sektor kesehatan dalam rangka memastikan akses bagi setiap orang terhadap layanan kesehatan yang berkualitas,†ungkap Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam siaran persnya, Minggu (20/9).
Selain penanganan bidang kesehatan, lanjut Sri Mulyani, Indonesia juga melakukan upaya pemulihan ekonomi dengan memberikan dukungan terhadap masyarakat yang terdampak, termasuk UMKM dan dunia usaha.
“Langkah-langkah penanganan tersebut tentunya membutuhkan alokasi anggaran yang besar, yang menuntut dilakukannya penajaman prioritas anggaran serta tetap menjaga keberlangsungan fiskal,†katanya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada negara yang sepenuhnya siap menghadapi pandemi yang menyebar secara cepat dan berdampak besar pada kehidupan. Masih terdapat ketimpangan (gap) atas kapasitas
pandemic preparedness, baik pada level nasional maupun level global.
Pada level nasional, kesenjangan kapasitas tersebut pada umumnya terletak pada kapasitas sistem
surveillance pandemi yang belum kuat, sistem kesehatan yang terbatas, koordinasi antarlembaga yang belum efektif, dan komunikasi publik yang belum optimal.
Sedangkan pada level global, kata Sri Mulyani, kesenjangan kapasitas mencakup pada kemampuan untuk melakukan proses
surveillance and prevention yang terbatas, kapasitas sistem kesehatan dan
supply chain yang masih lemah, koordinasi global
leadership yang belum optimal dan koordinasi
research and development yang belum kuat.
Peran G20 bersama lembaga pembangunan multilateral dan organisasi internasional, termasuk WHO, sangat penting dalam upaya mengendalikan Covid-19 dan mendorong pemulihan perekonomian global.
Para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 menegaskan pentingnya prinsip adil, merata dan terjangkau (
fair, affordable and equitable) bagi semua negara di dunia atas akses terhadap peralatan medis dan obat-obatan yang dibutuhkan, termasuk vaksin Covid-19.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: