Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

DPR: Nadiem Hilangkan Jati Diri Bangsa Kalau Benar Hapus Pelajaran Sejarah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 21 September 2020, 03:22 WIB
DPR: Nadiem Hilangkan Jati Diri Bangsa Kalau Benar Hapus Pelajaran Sejarah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim/Repro
rmol news logo Isu soal penghapusan mata pelajaran sejarah bagi pelajar SMA/SMK disoroti anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Guspardi Gaus.

“Lebih baik Nadiem mengambil alternatif kebijakan lain daripada menghapus mapel sejarah jika memang ingin memperbaiki kurikulum pendidikan SMA,” ujar Guspardi lewat keterangan persnya, Minggu (20/9).

Selain itu, bila isu tersebut benar adanya, maka hal itu sebagai langkah mundur dan justru akan melemahkan visi pendidikan dan mental bangsa.

“Kebijakan itu akan membuat generasi muda Indonesia terancam krisis  identitas yang akan menghilangkan jati diri bangsa dan rasa nasionalisme. Para pelajar seharusnya memahami sejarah dari berbagai versi dan diajarkan dari berbagai tingkatan sehingga peserta didik betul-betul paham arti penting sejarah bangsanya sendiri,” tegasnya.

Dia menambahkan, pelajaran sejarah itu sarat dengan makna dan banyak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan salah satu kunci pengembangan karakter kebangsaan. Tanpa mengenal sejarah, kata dia, akan mengakibatkan generasi bangsa tidak tahu latar belakang dan tidak mampu melihat perubahan zaman dari masa lalu hingga sekarang.

"Bahkan tanpa mengisahkan sejarah masa lalu, bangsa ini akan berakibat fatal kepada generasi penerus,” tegasnya

Oleh karena itu, dalam merumuskan visi dan misi pendidikan ke depan, Mendikbud seharusnya melakukan kajian mendalam supaya tidak mudah menghilangkan atau menjadikan pelajaran sejarah dari kurikulum sebagai mata pelajaran pilihan.

“Menghilangkan mata pelajar sejarah dalam ‘modus’ menjadi mata pelajaran pilihan bukan mata pelajaran wajib, adalah tindakan yang berbahaya dan mereduksi nilai-nilai kesejarahan terkait keteladanan, kepahlawanan dan nasionalisme akan melemah yang pada akhirnya akan  menciptkan generasi tidak tahu sejarah,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA