Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PDIP Merespons Klarifikasi Menteri Nadiem Soal Penghapusan Mapel Sejarah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Senin, 21 September 2020, 05:43 WIB
PDIP Merespons Klarifikasi Menteri Nadiem Soal Penghapusan Mapel Sejarah
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto/Net
rmol news logo Apresiasi disampaikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) atas klarifikasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim mengenai kabar penghapusan mata pelajaran sejarah di kurikulum SMA/SMK.

Dalam klarifikasinya, Mendikbud memastikan pihaknya tak akan menghapus mata pelajaran sejarah seperti kabar yang beredar. Dijelaskan Menteri Nadiem, apa yang berededar di masyarakat merupakan salah satu materi yang tengah dibahas Kemendikbud secara internal yang belum final.

"Yang akan dilakukan Kemendikbud adalah upaya menjadikan sejarah sebagai hal yang sangat relevan bagi generasi muda, dengan ditampilkan dengan cara yang kreatif, menarik dan penuh dialog terkait relevansi sejarah tersebut bagi tumbuhnya semangat nasionalisme, dan dengan cara itu, sejarah dapat menginspirasi," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/9).

Menurut Hasto, penjelasan Menteri Nadiem sangat penting sebagai bagaian dari tanggung jawab komunikasi politik agar tidak ada persepsi yang salah atas setiap kebijakan pemerintah.

Hasto pun menyarankan kepada pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan yang sejatinya belum final. Hal itu penting agar tak menimbulkan persepsi yang berbeda di masyarakat.

“Pendidikan itu untuk masa depan. Dengan klarifikasi tersebut, semua sepakat bahwa sejarah menjadi api semangat dan akar peradaban bangsa," sambung Hasto.

Bagi PDIP sendiri, jelasnya, politik pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia hadir dalam kebijakan, sistem pendidikan, kultur, dan proses saling mencerdaskan guna menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, disertai tradisi berpikir kritis.

Ia kemudian menginatkan pesan presiden pertama RI, Soekarno agar ilmu pengetahuan mengabdi pada kemanusiaan dan bermakna bahwa pendidikan membebaskan rakyat dari kebodoha.

“Atas klarifikasi Mendikbud tersebut, PDIP mengajak seluruh komponen bangsa untuk benar-benar memperhatikan pendidikan sebagai faktor kemajuan bangsa yang begitu penting. Indonesia memiliki rekam jejak sejarah nusantara sebagai bangsa pemimpin," jelasnya.

"Melalui pendidikan yang benar, pendidikan yang sarat dengan nation and character building, dan pendidikan yang memerdekakan, maka pendidikan adalah proses cetak biru, dengan pijakan sejarah yang kuat, yang melahirkan semangat untuk hadir sebagai bangsa pemimpin," demikian Hasto. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA