Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dahlan Iskan: Indonesia Double Krisis, Pemimpin Pinter Saja Tidak Cukup Untuk Mengatasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Selasa, 22 September 2020, 05:56 WIB
Dahlan Iskan: Indonesia Double Krisis, Pemimpin Pinter Saja Tidak Cukup Untuk Mengatasi
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan dalam webinar yang diselenggarakan PKS/Repro
rmol news logo Tak dipungkiri Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang cukup hebat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Bahkan menurut mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2011-2014, Dahlan Iskan, krisis yang dialami Indonesia saat ini berbeda dengan krisis yang pernah dialami sebelumnya.

"Harus diakui krisis kali ini double krisis. Pertama krisis (ekonomi) itu sendiri, kedua untuk menyelesaikan krisis itu kita dibatasi oleh tidak bisa berkumpul (krisis kesehatan)," kata Dahlan Iskan dalam webinar yang diselenggarakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertema kepemimpinan di masa krisis, Senin (21/9).

Ia menjelaskan, kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini membatasi para pemimpin untuk bergerak dalam mengatasi krisis. Saat ini, pemimpin negara seperti presiden tak bisa maksimal mengumpulkan pemangku kepentingan untuk membahas dan menyelesaian krisis.

"Banyak juga di masa krisis, pemimpin terjun ke lapangan untuk membangun solidarity maker. Tapi itu tidak bisa dilakukan di zaman Covid ini," urainya.

Oleh karenanya, ia berpandangan kondisi pandemi saat ini, diperlukan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan dua kali lipat lebih baik dalam menghadapi krisis.

"Ini dibutuhkan seorang pemimpin yang secara pribadi memang dia kapasitasnya luar biasa, terutama bagaimana bisa menarasikan krisis ini dengan sangat meyakinkan sesuai dengan latar belakang pengalaman, keilmuan, track record," jelasnya.

"Pinter saja tidak cukup, tapi harus pandai menarasikan persoalan, (dalam arti) menguasai persoalannya," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA