Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pola Pemekaran Di Papua Bisa Diadopsi Dalam Rencana Pembentukan Aceh Leuser Antara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 22 September 2020, 08:54 WIB
Pola Pemekaran Di Papua Bisa Diadopsi Dalam Rencana Pembentukan Aceh Leuser Antara
Bupati Bener Meriah, Tengku Syarkawi/RMOLAceh
rmol news logo Rencana pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara adalah sebuah keniscayaan. Namun upaya ini harus menjadi gerakan bersama rakyat di Aceh Leuser Antara, agar tidak dikooptasi elite politik.

Demikian pernyataan Bupati Bener Meriah, Tengku Syarkawi, terkait rencana pembentukan provinsi baru di Aceh.

“Saat ini, kita punya momentum untuk membentuk (provinsi) ALA,” ujar Syarkawi, Senin (21/9), seperti dikutip Kantor Berita RMOLAceh.

Momentum yang dimaksud Syarkawi adalah jeda moratorium daerah otonomi baru yang memberikan kesempatan bagi Papua mekar menjadi lima provinsi. Syarkawi mengatakan, pemekaran itu hanya dari sisi administratif. Saat sebuah provinsi baru terbentuk, maka proses pembangunan akan dapat dilakukan lebih cepat dan merata.

Bentuk pemekaran nanti, lanjut Syarkawi, bisa disesuaikan dengan kultur masyarakat Aceh. Seperti di Papua, dua provinsi yang ada saat ini tetap terikat kepada satu Majelis Rakyat Papua. Aceh juga dapat mengadopsi pola yang sama.

Menurut Syarkawi, meski nanti di Aceh berdiri provinsi baru, kedua provinsi ini bisa diikat dengan satu lembaga adat: Lembaga Wali Nanggroe. Hal ini, kata Syarkawi, akan lebih menjamin martabat di seluruh tanah Aceh.

Untuk itu, Syarkawi meminta seluruh elemen berkonsolidasi. Kalangan muda, harus terlibat penuh sebagai motor sehingga pemekaran ini tidak hanya bergema di kalangan elite. Saat ini, pemerintah tengah mengumpulkan dukungan para Reje di seluruh Bener Meriah.

Sebelumnya, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Gayo Lues, Buniyamin mengatakan, Bupati Aceh Tenggara, Raidin Pinim, bersedia menjadi Ketua Komite Persiapan Pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara.

Keputusan ini diambil setelah Bupati Gayo Lues, Muhammad Amru, dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Gayo Lues, Ibnu Hasyim, berdiskusi tentang masa depan Provinsi ALA.

“Bupati Raidin bersedia menjadi Ketua KP3 ALA,” kata Buniyamin.
Jumat lalu (18/9), empat kepala daerah Gayo Serumpun melakukan diskusi khusus dalam pertemuan yang digagas Amru. Pertemuan ini juga mengundang empat pimpinan DPRK dan digelar di Oproom Sekretariat Daerah Kabupaten Gayo Lues.

Dalam pertemuan itu, hadir Asisten II Aceh Tengah Harun Manzola dan anggota DPRK Aceh Tengah Zihar Firdaus dan Abadi Ayus. Dari Kabupaten Bener Meriah dihadiri oleh Sekretaris Daerah Haili Yoga.

Ibnu Hasyim bersama asisten III Gayo Lues, Bambang, penyusun Buku Pintar Iwan Gayo dan Ramli S, bekas Sekda Gayo Lues, juga hadir. Raidin berhalangan hadir dalam pertemuan itu.

Usai pertemuan, Amru bergerilya untuk mendapatkan dukungan dari kabupaten lain. Bersama Ibnu Hasyim, Amru bertandang ke Pendopo Bupati Aceh Tenggara dan mendapatkan dukungan serta komitmen Raidin. Setelah bertemu Raidin, Amru dan Ibnu Hasyim akan melanjutkan perjalanan ke Aceh Singkil dan Subulussalam. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA