Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Corona Tembus 4 Ribu Saat Ditangani Luhut, Iwan Sumule: Negara Seperti Dikelola Amatiran!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 22 September 2020, 10:27 WIB
Corona Tembus 4 Ribu Saat Ditangani Luhut, Iwan Sumule: Negara Seperti Dikelola Amatiran<i>!</i>
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net
rmol news logo Langkah Presiden Joko Widodo memberi perintah langsung pada Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk menangani wabah corona tampak tidak membuahkan hasil.

Target 2 minggu sejak perintah turun pada Selasa (15/9) lalu seperti jauh panggang daripada api. Alih-alih menurun, wabah corona justru meningkat drastis selama sepekan tugas itu diberikan ke Luhut.

Tercatat, dua kali penambahan kasus harian mencetak rekor di atas 4 ribu. Pertama pada Senin (21/9) dengan 4.176 kasus baru dan pada Sabtu (19/9) dengan tambahan 4.168 kasus baru.

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule mengaku tidak kaget dengan capaian buruk itu. Sejak awal dia sudah menduga penanganan corona akan makin amburadul di tangan Luhut Binsar Pandjaitan (LBP).

“Sejak awal saya khawatir dan pesimis dengan penanganan Covid-19 yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Apalagi ketika beri kepercayaan dan tanggung jawab kepada LBP,” tuturnya kepada redaksi, Selasa (22/9).

Dugaan ini bukan tanpa alasan. Sebab, Luhut bukan orang yang ahli di bidang penanganan wabah. Setidaknya, mantan Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) kurang memahami masalah epidemiologi dan virologi.

Terlepas dari itu, Iwan Sumule juga mengkritik keputusan Jokowi menunjuk Luhut. Menurutnya, penunjukan itu merupakan tanda presiden memang tidak paham manajerial dalam kepemimpinan.

“Negara seolah dikelola oleh amatiran. Negara besar pula,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA