Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemulihan Ekonomi Bergantung Kelincahan Pemerintah Dalam Mainkan Pedal Gas Dan Rem

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 23 September 2020, 10:37 WIB
Pemulihan Ekonomi Bergantung Kelincahan Pemerintah Dalam Mainkan Pedal Gas Dan Rem
Anggota Komisi XI DPR RI, Hendrawan Supratikno/Net
rmol news logo Ekonomi Indonesia diperkirakan akan mengalami resesi pada kuartal ketiga. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi ekonomi nasional masih merosot di angka -2,9 hingga -1,1 persen pada kuartal ketiga.

Untuk itu dibutuhkan pola pemulihan ekonomi yang tepat dari pemerintah. Sehingga kemerosotan ekonomi nasional bisa ditekan balik ke atas.

Nah, menurut pandangan anggota Komisi XI DPR RI, Hendrawan Supratikno, pola pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah bisa bermacam-macam.

Apakah ikut pola huruf V (cepat turun cepat naik), huruf U (lama melandai datar), huruf W (naik turun terus), atau huruf lain. Semuanya akan sangat tergantung dari kebijakan pemerintah.

“Ini tergantung kemampuan (pemerintah) memainkan pedal rem (penanganan kesehatan) dan pedal gas (akselerasi ekonomi) secara lincah dan konsisten,” ujar Hendrawan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (23/9).

Legislator dari fraksi PDI Perjuangan ini sebelumnya telah memprediksi ekonomi nasional masih terpuruk hingga kuartal IV atau sampai akhir tahun. Sehingga perlu dilakukan penyelamatan dengan mengatur kebijakan yang antisiklis.

“Jadi yang harus dilakukan segera oleh pemerintah adalah mengatur agar kebijakan ekonomi antisiklis. Berjalan efektif, fokus, dan sinergistik,” katanya.

Adapun kebijakan antisiklis ini dianalogikan seperti mengendarai sebuah kendaraan yang mampu menekan dan melancarkan laju ekonomi.

“Saat (pertumbuhan) menurun digas, saat melaju cepat direm. Itu konsep dasar ekonomi semester 2,” imbuhnya.

Sementara, terkait penilaian publik bahwa pemerintah lamban dalam menangani masalah kesehatan akibat pandemi Covid-19 hingga berdampak negatif pada perekonomian nasional, Hendrawan punya pandangan lain.

Hendrawan menilai, lambatnya pemerintah dalam penanganan pandemi ini lantaran adanya sejumlah masalah. Salah satunya akurasi data dan birokrasi yang berbelit-belit.

“Masalah akurasi data dan birokrasi yang sarat beban, membuat kebijakan publik lambat menjangkau target yang dituju,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA